Showing posts with label Murai Batu. Show all posts
Showing posts with label Murai Batu. Show all posts

Thursday, April 19, 2012

Menangkap Murai Batu di Alam Liar

Kicau Nusantara Sebelum tidur eh nemu artikel bagus ni dari omkicau.com. Ini tentang cara memikat atau menjebak burung Murai Batu di daerah medan, burung murai batu ini banyak di temukan di pulau sumatra, berikut ulasan dari omkicau dengan judul jejak rekan pemikatan murai batu . . .

Pada rangkaian petualangan Ir. H. Syamsul Saputro bersama Tim SKL BF Jatibarang di Bohorok, Kab. Langkat, Sumatera Utara, selama tiga hari mulai Rabu (21/3) hingga Sabtu (24/3) lalu, tim SKL berkesempatan menyaksikan langsung proses pemikatan murai batu di habitatnya.
Berlangsung di hari ketiga (Jumat, 23/3), saat tim SKL mengagendakan memasuki kawasan kaki bukit, tempat di mana banyak murai batu berkembang biak.
Sebelumnya tim inti (pemikat burung) yang memang memiliki tujuan untuk
memikat burung murai batu telah berkomunikasi dan koordinasi bahwa mereka berangkat terlebih dahulu pada Rabu, 28 Maret 2012, bertepatan dengan jadwal keberangkatan tim SKL dari Jakarta menuju Medan.

Hasil koordinasi antara tim SKL dan pemikat ini membuahkan kesepakatan bersama untuk dapat bertemu di salah satu kaki bukit di mana mereka
memikat burung murai batu pada hari ketiga ini.

Setelah menyusuri sungai Landak yang berada di kawasan pegunungan Leuser, tim memasuki areal perkebunan masyarakat. Sejurus kemudian tim sudah mulai memasuki zona hutan tanah negara.

Lokasi murai batu

Ditemani gerimis, tim menyusuri kawasan dengan rintangan relatif menantang. Semak belukar, pohon-pohon tinggi, bebatuan 11cm, terdapat beberapa alur (sumber mata air) yang menjadi tempat di mana murai batu mencari air untuk keperluan minum dan mandi.

Salah satu teknik menentukan apakah di kawasan hutan tersebut terdapat murai batu adalah dengan melihat di kawasan tersebut terdapat alur (sumber mata air) yang pada bagian pinggirannya terdapat bebatuan, di mana alur ini merupakan tempat mengalirnya aliran anak sungai.

Gambaran kondisi wilayah ini digunakan murai batu untuk tempat minum dan mandi, serta berjemur di atas bebatuan. Karena itu disebut murai batu.

Teknik memikat murai batu

Berikut ilustrasi posisi pemikat saat memikat dua ekor murai batu di salah satu bukit. Informasi ini berdasarkan keterangan dari tukang pikat:

Gambar 1: Posisi tukang pikat yang salah
cara memikat murai batu,murai batu,cara jitu menjebak burung murai batu,cara menjebak burung

Posisi salah pemikat murai batu
Pada gambar 1 di atas menunjukan posisi yang salah dari tukang pikat. Apabila si tukang pikat bersiul memanggil murai batu maka kedua murai batu tersebut (A dan B) akan merespons suara panggilan itu dan datang pada waktu yang bersamaan yang pada akhirnya kedua murai itu akan saling berhadapan bertarung satu sama lain dengan menunjukan kebolehan masing-masing.

Dalam keadaan begini si pemikat akan diabaikan saja oleh kedua murai yang sedang asyik-asiknya berlaga dan hanya bisa menggigit jari. Jadi jangan berharap bisa membawa pulang seekor murai juga.

Gambar 2: Posisi tukang pikat yang henar

tips menangkap murai batu,cara mudah menangkap murai batu,murai batu,menjebak murai batu

Posisi benar pemikat murai batu
Pada gambar 2 ini si pemikat akan berusaha menangkap murai batu A dahulu tanpa ada gangguan dari murai batu B karena sangat kecil kemungkinannya si murai batu B ini berani masuk wilayah murai batu A.

Setelah murai batu A tertangkap baru dilanjutkan dengan menangkap murai batu B.

Ada juga murai batu yang sangat susah dipikat atau bahkan tidak bisa dipikat lagi karena sudah terlalu pintar dan hafal dengan semua akal-akalan manusia. Di sana dinamakan BICO.K, biasanya usianya juga sudah tua sekali. Jangan berharap orang bisa menangkap murai BICOK ini.

Murai batu ini adalah salah satu burung yang mempunyai tingkat kecerdasan yang luar biasa, terbukti apabila kita mau menangkap anakan, kedua indukannya, baik jantan atau betina, bisa mengecohkan si tukang pikat.

Di musim anakan apabila pemikat mulai bersiul memanggil murai batu maka tugas indukan betina bergegas untuk memberi makan anakan-anakannya supaya selalu kenyang agar anakan murai batu tersebut tidak mengeluarkan suara khas anakan.

Indukan jantan akan terbang berlawanan arah dengan posisi sarangnya supaya pemikat terkecoh untuk mengejar si murai jantan, yang otomatis si tukang pikat ini pergi menjauh dari sarang murai batu tersebut.

Tanda-tanda murai batu sedang punya anakan adalah apabila pemikat bersiul memanggil murai, maka murai akan meresponnya dengan suara pelan atau Iebih pelan dari biasanya, atau hanya mengeluarkan suara ngeban-ngeban saja.

Lain halnya jika tidak mempuyai anakan, apabila kita panggil maka akan direspon dengan suara-suara khas tembakan-tembakan alamnya.

Sewaktu mempunyai anakan, apabila sudah berjarak sekitar 5 meter maka indukan jantan akan aktif berkicau dengan mengeluarkan suara-suara crecetan untuk mempertahankan dan membela keluarganya.

Kalau kita bergerak Iebih mendekati sarangnya maka murai jantan hanya akan mengeluarkan kretekannya sambil terbang berputar-putar di atas kepala kita. Kadang kalau anakannya sudah bisa terbang dan terpancing keluar dari tempat persembunyiannya, lantaran suara síuIan pemikat dan sudah menuju perangkap yang sudah ditebari jangkrik dan Iain-Iainnya, maka indukan jantan akan mengusir anakannya untuk segera menjauh.
Semoga dengan adanya artikel cara memikat burung murai batu akan manambah wawasan kita dalam melestarikan burung Murai Batu.
readmore »»  

Friday, March 30, 2012

Video Suara Kicauan Murai Batu

Kicau Nusantara Kumpulan Video Murai Batu berkicau sampai teler, burung murai batu ini sagat banyak peminatnya sampai-sampai penggemar burung rela mengeluarkan jutaan rupiah untuk mendapatkan burung dengan suara emas ini, berikut beberapa video tentang kicauan burung murai batu semoga dapet membantu rekan Kicau Nusantara.






Semoga Bermanfaat bagi rekan Kicau Nusantara dengan adanya Video Burung Murai Batu saat berkicau, dan memberikan gambaran bagi kita mengenai burung yang baik dan Gacor . . .
Other Post Kicau Nusantara :
download video murai batu,video murai batu bertengger gacor,ciri murai batu gacor
readmore »»  

Download Suara Burung Murai Batu

Kicau Nusantara Bagi Penggemar Burung Kicauan pasti tidak asing dengan nama burung Murai Bat, untuk penggemar Murai Batu silahkan Download Suara Burung Murai Batu dan Video di Kicau Nusantara
murai batu,download suara kicau murai batu,download video murai batu,murai batu ekor panjangDownload Suara Kicau Burung Murai batu
Download Suara Kicau Burung Murai batu Alam

Semoga Suara Download Burung Murai Batu bisa memberi inspirasi besnis bagi anda, mengapa demikian ??? Karena suara Murai Batu ini sangatlah merdu dan nyaring sekali, Kicau Nusantara juga menambahkan Video from Youtube tentang burung Murai Batu.
Other Post Kicau Nusantara :
readmore »»  

Sunday, January 29, 2012

Download Kicau Murai Batu

Kicau Nusantara akan menyajikan download burung Murai Baru, untuk para mastering burung indonesia bisa download kicau murai batu. untuk menambah kaya warna burung MB (murai bartu) di rumah dengan suara suara yang sangat beragam, silahkan Download Kicau Burung Murai Batu
Nb : untuk download suara Kicau Murai Batu silehakan mengguanakan Browser Mojila perpoxxxxxxx..... !!!!
download kicau murai batu,murai bat,mp3 murai batu,mastering murai batu
Other Post Kicau Nusantara :
readmore »»  

Monday, January 23, 2012

Anakan Murai Batu

Cara beternak Murai batu, beberapa orang mencoba beternal murai batu, tetapi adakah dari mereka yang berhasil membudidayakan murai batu ???? oke bagaimana cara beternak murai batu ??? akan kita bahas di kicau bird Nusantara : anakan murai batu,cara beternak murai batu,murai batu
murai batu,menjodohkan murai batu,anakan murai batu
merawat piyek anakan murai batu,makanan murai batu
murai batu,jual beli murai batu,wallpaper murai batu
Kicau Nusantara
Other Post Kicau Bird Nusantara :
readmore »»  

Saturday, January 7, 2012

Sub Spesies Murai Batu Copsychus Malabaricus

Kicau Nusantara Hobbies generally more familiar with birds in Indonesia Murai Batu on one type only, ie sub-species Copsychus malabaricus tricolor (White-rumped Shama). This sub-species has a pattern of three colors, namely black, brown and white. The dominant color on the head, neck back and tail usually black. Color brown chest and abdomen, while the lower back (buttocks) and secondary tail feathers are white.

Copsychus subspecies malabaricus tricolor (White rumped Shama)

This sub species most commonly found in P. Java and P. Sumatra. Because of differences in habitat and geographic location of each place is different, then even this subspecies has a striking physical differences. For Murai Batu who live on the island of Java, the local community is more familiar with the title of birds Larwo (Copsycus malabaricus tricolor-Javanus). Birds of this species have indicated very rare (perhaps already extinct).

While sub-species that live around the Sunda Strait, Krakatau, Lampung coastal and inland, people familiar with the name Murai Batu Lampung. This MB has a tail length of about 10 cm - 12 cm. For those hobbies that often follow the birds sing competition, this type is less enthused. Some argued that this type of mentality MB is low and less good booms.
murai batu lampung, jenis murai batu,murai batu malaysia
Photo: Magpie Lampung
For the sake of the birds singing contest or competition, the more liked hobbies in Indonesia Jambi MB. They reasoned than sonority of his voice, a bird of this type have the stamina and movement of the beautiful tail. Maybe they are right because their structure is the long tail ranges from 14 cm - 17 cm allowed the bird to move swiftly and are not burdened with the weight and length of the tail. MB Jambi naturally live near Bengkulu, South Sumatra, Jambi, Kepulauaan & Siberut Mentawai and the peninsula of Bukit Barisan
murai batu jambi,murai batu sumatra,harga murai batu
Photo: Magpie Jambi

Other types Murai Murai Batu Batu Medan or Aceh, Medan MB designation actually refers to MB that comes from Aceh province and surrounding areas. This title is attached as the largest trading center and collectors in the area of Medan, precisely Star Bird Market. In this Provinci also survive a variety of other types of stone magpie, one of which is the MB tail of this type of Black and others have a larger body and a long tail about 20 cm - 25 cm and that have even longer tail that is about 25cm - 30cm. MB MB Medan and Aceh are very interested in, even have become the most favorite pets. Apart from a melodious voice, his appearance at the time of singing is very attractive, ie the ability of its tail swinging (nge-fl), however this type rarely MB lowered or carried by the hobies arena of competition.
habitat murai batu,murai batu malaysia,murai batu philipina,murai batu medan
Photo: Magpie Medan

Murai Batu other types of long-tailed than is found in Aceh province, also found in Penang, Malaysia, Burma, Cambodia, Myanmar and Thailand. Physically the same shape, the difference is perhaps the thickness of the thin tail only. Murai Batu in Malaysia has a relatively long and thin tails, putting a bit small. While most dicarai Murai Batu by the hobbies of Singapore and Malaysia are living Murai Batu diperbatasan Thailand and Malaysia. Although physically smaller than bodynya Murai Batu Aceh, but has a longer tail r and somewhat shiny black color and the color of indigo (blue).

Look closely Murai Batu differences following picture :
murai batu medan,murai batu habitat serawak,murai batu male female
murai batu philipina,murai batu malaysia,murai batu jambi
murai batu jambi,murai batu sumatra,wallpaper murai batu
Malabaricus Copsychus subspecies melanurus (Black-tailed Shama)

This sub-species in Indonesia known as thrush or Murai Batu Nias Nias, because most of the population and its habitat is in P. Nias and surrounding areas. This bird is also found disebagian region of Aceh province. In addition melodious voice, this bird is not too aggressive, so for the hobbies who want to develop this bird breeding, is relatively easy compared with other types that have three colors. These animals are relatively more affection towards his children, so rarely found in the case of breeding Magpie Nias kill her own child.

Based on observations in the field, birds of this type is hard to find or maintained by hobies in Indonesia. This case there are various factors:
1. The competition objective factors
Because of the judging system emphasizes the mental aspect and voice, the hobbies in the country, less fond of this bird because of the lack of aggressiveness at the time contested, they are more like a bird with an aggressive type (fighter).
2. Factors of Trade Exodus
Birds of this species is a popular bird and the most sought after in Malaysia and Singapore. Because they are different from the competition system in Indonesia, their interest to have a very high. This is due to the bird is easily tamed and sound very melodic and varied, making it suitable to be used as pets at home. This has encouraged traders and collectors of birds to export large there. Price per head to tail length of 10cm-20 cm approximately U.S. $ 200.00. Even that has been found to have a long tail 25cm-30 cm, but the sound quality is far from the first.
murai batu farm, kontes burung,murai batu vietnammurai batu mabung, perewatan murai batu, setelan murai batu harian
Sub–spesies Copsycus luzoniensis (White-browed Shama)
Sub-spesies Copsychus M. Stricklandii (White-capped Shama)
There are two types. Habitat in P. Borneo (Kalimantan-Indonesia), Sarawak and Sabah (Malaysia).
MB ekor coklat
setelan murai batu untuk lomba,setelan makanan murai batu,suara murai batu
Chocolate Tails
download murai batu,murai batu mp3
Black & White Tail

Sub-spesies Copsychus Niger (White-vented Shama)
download suara murai batu, master murai batu,fre suara murai batu
Habitat: Sabang, Palawan-Philipina

Sub-spesies Copsycus Cubuensis (Black shama)
murai batu online, harga murai batu,cara memilih murai batu
Habitat : Philipina
Other Pos Birds Nusantara :
readmore »»  

Murai Batu

Kicau Nusantara Selecting Candidates for breeding
murai batu,kicau murai batu,donload mp3 murai batu,wallpaper murai batuThe first thing that needs to be prepared is to select males and females are breeding quality. Measure of quality can be a variety of reasons and motivations and objectives in developing the breeding birds. But as the main basis of selection of quality plants is seen from these plants genes. Therefore, the purpose and motivation can be considered breeding as follows:
Female breeders

1. The aim To Competition (Competition) birds sing.

Find genes that have the prospect of breeding male champion. Usually the bird that has got the champion title is a reference sector in a big race qualified candidates for breeding. Although this reference is not absolute, but most do not already have the capital as a good breeding, perhaps is the problem of price barriers are high enough.

To overcome the above, look for an alternative that is relatively easier. You do this by looking for prospective breeders that have good prospects, although have never won or diperlombakan. Generally good breeding is a type of loud, bright voice mimicking other birds, have bumps distinctive voice, for example those shots, ngerol and sound variations. As well as performance and good appearance when brought rhythm track. (Regarding the characteristics of bird champion quality and prospects will be discussed in a separate article).

After determining the breeding males, the next step is to find a quality breeding female. Physical characteristics more or less the same as male breeders. Female breeders should also sought a melodious voice and putting well, has a tail that is long enough for the size of a female rock thrush. Birds should be betrothed animals from the same sub-species. This is much more difficult again, because it seldom traded magpie breeding female stone good. The majority of traders selling male sex rock thrush. The easiest alternative is to go to the magpie breeding houses of stone and ordered it in advance (usually long in this way can, because pemesannya too much).

2. Goals For Just Menangkarkan Only.

This method is usually done by the hobbies, because consideration of preserving the viability of the magpie stone building. Kind of a breeding magpie stone from sub-species of anything.

Preparing pairing

Once selected the candidates of good breeding, the first step is to introduce a voice / Twitter breeding males and breeding females first. You do this by placing both the bird in a cage hanging separately. Try to stay in one area so that the voice / chirping sound they can be each other. Try another one not shown at first. Here the function of the cloth covering the cage (kerodong) play a role. After the occurrence of each answer, leave to the rhythm of their singing in tune. (Usually takes about two to three days, but this is not absolute, depending on field conditions). In this condition memberian recommended to feed live and adequate nutrition for the birds to reach the peak heat, thus simplifying the process of pairing. (Regarding the live feed and nutrition will be discussed in a separate article).
photo murai batu,download murai batu mp3, mp3 murai batu,murai batu

After the chirp rhythm there is a balance between them, unite them with a gradual stages as follows:
a. Open each kerodong with the distance between the two cages 4 feet apart. Do not rush to directly connect them. Because breeding males may attack females can even kill plants. This matching activity will last for days, even in a matter of weeks.
b. After this process is going well and they have made to each other, place the cage to get closer. For example narrow range of their cages into a meter - 2 meter. Usually when two birds are suited to each other, Individual Males will show body language, such as shaking shake off its tail and displays a melodious voice to attract the attention of the female individual.
c. If the reaction of breeding females only silence on the tangkringan course, it indicates he is not ready for marriage. This process requires patience.
d. If the reaction of breeding females to take a position bent over and spread both wings, indicating it is already really ready for marriage.
e. If things like point d above, immediately enter the second captive breeding in large cages. Remove the female from the cage, while breeding males who try to still be hung in a cage inside a large cage. Let the pairing process continues until the breeding females are really ready to be married. Usually the female will often perch breeding cage surrounding the breeding males.
f. After pairing phase shows good progress, you do not need to worry to remove breeding males from the cage by hanging.

In some instances, if the birds have been placed together, they will quickly do the activities of marriage. Once this occurs, breeding females will build their nest within a day and will start laying the first time after the next days. Eggs first, second and third is usually the eggs do not produce / not hatch (infertility).
murai batu,mp3 murai batu,male female murai batu












Often, if both partners entering the reproductive period, the marriage did not take place rapidly (not in a hurry), until the breeding males really accept breeding females after pairing process occurs first. Male plants will show attractive and melodious singing in front of the breeding males, as if to say that I am a gentlemen. He also will check the nest box. He needs to see if the nest boxes will be a comfortable place. Next he will go into the nest box and noticing for a long time, then will sing softly as the female parent and told her to call into the nest box.

If the parent Males leave the nest box, the female parent will check kenyamananya, but he was rarely out of the nest box before the males actually build a nest.

Ideally, birds should build its nest a few days after each other. Males are usually the parent who began to make a nest. After half of the nests are gathered, the female parent will soon exit the nest and begin to complete the nest.

Usually, after two days will take place nest is completed and the female parent will take a rest. After approximately four days, the female parent will begin to lay eggs. In one day he will lay eggs once. The number of eggs that will be incubated 3 dampai four eggs. There's even an up to amount to five eggs. When the number of eggs had reached the third point, usually the female parent had already started incubation. http://pendy-birds-collection.blogspot.com
Other Post Kicau Bird Nusantara :
readmore »»  

Wednesday, December 7, 2011

Type Murai Batu in The World

SUB SPECIES Murai Batu (Copsychus malabaricus)
In general hobbies in Indonesia is more familiar birds Murai Batu on one type only, namely the sub-species Copsychus malabaricus tricolor (White-rumped Shama). Sub-species has a pattern of three colors, namely black, brown and white. Dominant color on the head, neck, back and tail are generally black. The color of the chest and abdomen brown, while the lower back (butt) and a secondary tail feathers are white.
guide birds,user guide birds murai batu,habitat murai batu
Malabaricus subspecies Copsychus tricolor (White rumped Shama)

This subspecies most commonly found in Island Java and Island Sumatra. Because of differences in habitat and geography of each place is different, so even this subspecies has a striking physical differences. To Murai Batu who lived on the island of Java, the local community more familiar with the title of birds Larwo (tricolor-Javanus Copsycus malabaricus). Birds of this type already indicated very rare (perhaps extinct).
buy online murai batu,pnangkaran murai batu,download pictures murai batu
While sub-species that live around the Sunda Strait, Krakatau, coastal and inland float, people familiar with the name Murai Batu Lampung. Murai Batu has a long tail approximately 10 cm - 12 cm. For the hobbies that often follow the birds singing competition, is less desirable species. Some argued that this type of mentality Murai Batu Singin low and less good.
cari murai batu,harga murai batu,jenis murai batu,download kicau murai batu
harga murai batu,makanan murai batu,kicau murai batu,cara membedakan murai batu jantan dan betina
bursa burung,event burung,harga murai batu di pasaran,buy online murai batu
Other Post in Kicau Birds Nusantara :
readmore »»  

Wallpaper Murai Batu

readmore »»  

Murai Batu

Magpie Bird Rock has a good voice and a beautiful appearance, so having a high selling price. Based on these reasons it is with cattle Murai Batu will give a decent result.

As for some of the things required as follows:
1. Sires (males and females)
- Murai Batu Males
Characteristic of male magpie is differentiated from the dense coat color and the elderly, if the top of the black, the male magpie is black and shiny. While the chest, an old brown and crisp. Magpie stone male also has a characteristic in view of the behavior of agile and attractive.
For the male magpie to the minimum age of cattle is the 1th, and has a good voice
good variety and volume, and not disabled.
- Murai Batu females
Characteristic of female Murai Batu mat the magpie to the top of the black and faded brown chest.
Murai minimum age for females in cattle is 10 months, select a diligent
sound and not disabled.
murai batu,download kicau murai batu,habitat murai batu,murai stone
2. Pairing
For the pairing can be done in a way closer between males and females for approximately one week. The goal is to know each other in hopes of later if we put in breeding cages are not fighting. But some are not through the pairing process, which directly enter the male and female to the breeding and immediate role in the cage mate. It all depends on hoky. Often also been through the process of pairing occurs during the first week but after the insert in the cage perkelehian pairing occurs, so that necessary re-pairing.

3. Cages for Livestock
Enclosure for livestock magpie is an ideal stone 1m 2m x 2m high. Inside the cage in order to give the plant a natural look so the birds will feel comfortable in the cage. Place bath should also be provided for the stone, including birds magpie who like bathing. To place a nest box should also be provided that is made of wood with a size of 40cm x 30cm and 20cm high and out of a hole for the bird.

4. Food for the Master Murai Stone
After going through the pairing process and successfully mate, the next in terms of providing high protein feed must contain in order to produce quality eggs and young. For we can give full feed crickets.
Other Post In Kicau Birds Nusantara :
readmore »»  

Thursday, May 19, 2011

Murai Batu Malaysia Sumatera Kalimantan

Of the several types of existing stone magpie each having its own characteristics. From its properties, the magpie is a lot of stone reared by bird enthusiasts in Indonesia is the magpie stone originating from Sumatra, Malaysia, and Borneo. Murai Batu third from the place has a pretty good performance when singing. When singing, be able to sing the rhythm is quite melodious. Not infrequently the magpie rock rhythm song also sang other birds.
The third characteristic of the magpie stones are as follows:

Murai Batu Malaysia
One characteristic rocks of the neighboring country magpie is a small body with a combination of a fairly long tail. This malaysia magpie tail stone when viewed carefully rather thin compared with the magpie stone from elsewhere. Because the bones are thinner tail feathers and long, the rest from Malaysia tail magpie stone is slightly curved downward (flexible).
When you're singing, movement up and down its tail like a whip. In terms of sound, the bird is quite melodious and varied rhythm of the song. This bird is smart enough so easily trained with the melodious songs of other birds.
Murai Batu Sumatera
Murai stone Sumatran known so far there are two, namely from Medan and Lampung. In fact, in general, in various regions in Sumatra still be found magpie stone. However, as traders from various regions, especially Java, if you buy a magpie stone to wholesalers in Medan or Lampung, magpie makes people think there is only a stone in Sumatra in Medan and Lampung.

Murai Batu originating from Sumatra are generally slightly larger body of rock malaysia magpie. Its tail is approximately 22-24 cm long. Because the bones are thicker fur so when singing-driven tail up and down looks a bit stiff.
In terms of sound, generally more like the magpie bird enthusiasts from Medan stone than from Lampung. That's because the fans assume magpie bird stone from Medan is more intelligent so that when filled with the sound more easily mimic other birds. Then, in the song between the variations of one another with song variations can be continuous and ngeroll. The one from Lampung in the song often repeat or terms in perburungan ngeban.
Murai Batu Borneo
Murai Batu from Borneo is the main physical characteristics of body size variation is with a much shorter tail than the magpie stone from Malaysia or Sumatra. Tail length averaged only 13 cm, more to the tip of its tail widened.
Murai Batu from Kalimantan are less preferred because it is considered less have many variations of songs. In fact, they are not. Origin would educate or train with other bird songs, rock thrush from Kalimantan are not inferior to the magpie rocks Sumatra or Malaysia origin. But, in terms of appearance magpie Kalimantan stone is less interesting because its tail is shorter if more ups and downs are not as beautiful chirping magpie stone from Malaysia or Sumatra.
However, it does not mean the bird is ugly. In this song, rock kalimantan magpie magpie was defeated by a stone from Sumatera. However, if early treatment well and combined with the provision of the master bird who had a melodious voice, this bird is not inferior to rock thrush of Sumatra or Malaysia origin.
Burung murai batu malaysia Medan dan Kalimantan Borneo

Murai Batu Malaysia Sumatera Kalimantan, ciri murai batu jantan,ciri murai batu betina, ciri ciri murai batu yang sudah aster
cara memberikan makanan ke murai batu, murai batu sumatra,murai batu kalimantan, murai batu malaysia
murai batu medan, murai batu anakan, kicau murai batu, cara membedakan murai batu jantan dan betina, makanan murai batu, ciri murai batu siap kawin
download kicau murai batu, cara memberikan perawatan kepada murai batu, murai batu asli medan kalimantan dan murai batu malaysia

readmore »»  

Friday, April 29, 2011

Ciri Murai Batu Jantan dan Betina

1. The characteristics of male Murai Batu:
  • big
  • Having a strict color-black feathers on the head and back as well as having chest brownish or dark red.
  • Murai Batu male tail length is usually more than 17 cm.
  • At the time of singing, Murai Batu males have a considerable variation and is not monotonous, in addition, the volume is very loud.

2. Murai Batu traits females:

  • Body size small enough
  • Have a little hair color fade almost grayish and not as sharp as stone male Magpie. However, there are some cases where Murai Batu females have a color that is identical to the male.
  • Murai Batu female tail length shorter than a male Magpie, length is approximately 10 s / d 15 cm, although in some cases have a longer one.
  • Murai had a female voice that is smaller and thinner and not variatis, sometimes even just ngeban-ngeban only.

Perhaps the characteristics of female and male magpie stone above can be used as guidance in selecting Murai Batu trotolan or going though the information is still incomplete.

If there is input or the latest info on how to distinguish male and female magpie stone, this post will be updated as soon as possible. Happy hunting magpie rocks!
murai batu jantan dan betina, membedakan murai batu jantan dan betina, makanan murai batu, cara merawat murai batu
1. Ciri-ciri Murai Batu jantan :
  • Bertubuh besar
  • Memiliki warna bulu tegas yang hitam pekat pada bagian kepala dan punggung serta memiliki dada yang berwarna kecoklatan atau merah tua.
  • Panjang ekor Murai Batu jantan biasanya lebih dari 17 cm.
  • Pada saat berkicau, Murai Batu jantan mempunyai variasi yang cukup banyak dan tidak monoton, selain itu, volumenya sangatlah keras.

2. Ciri-ciri Murai Batu betina :

  • Ukuran tubuhnya cukup kecil
  • Memiliki warna bulu yang sedikit pudar hampir keabu-abuan dan tidak setajam Murai batu jantan. Namun, ada beberapa kasus dimana Murai Batu betina memiliki warna yang identik dengan jantan.
  • Panjang ekor Murai Batu betina lebih pendek dari Murai jantan, panjangnya kurang lebih 10 s/d 15 cm, meskipun dalam beberapa kasus ada yang lebih panjang.
  • Suara yang dimiliki Murai betina lebih kecil dan tipis dan tidak variatis, bahkan terkadang hanya ngeban-ngeban saja.

Mungkin ciri-ciri murai batu betina dan jantan diatas bisa digunakan sebagai pedoman dalam memilih Murai Batu trotolan ataupun bakalan meskipun informasinya masih belum lengkap.

Jika ada masukan atau info terbaru tentang cara membedakan murai batu jantan dan betina, posting ini akan secepatnya diperbarui. Selamat berburu murai batu!!
readmore »»  

Thursday, March 31, 2011

MURAI BATU

murai batu, murai ekor panjang, cara memilih murai yang baik
Murai Batu Bird is one of the best intelligent birds chirping (from the family Turdidae), which is a lot of fans. Caring for birds Murai Batu very easy and fun. The types of birds and the origin of birds Murai Murai Batu stone is widely known in Indonesia, Medan Batu Magpie Bird, Bird Murai Batu Aceh, Murai Batu Bird Lampung, Murai Batu Bird Lahat, Murai Batu Bird Murai Batu Bird Jambi and Kalimantan (Borneo). Murai Batu Bird's voice is very melodic and varied. Murai Batu Bird bird is one of the best singers in the world. Cara Memilih burung Murai Batu, cara makan burung murai, membedakan jantan betina burung murai batu, cara setelan pakan tiap hari.




BASIC CHARACTER BIRD Murai Batu
  1. Easily adaptable, these birds are very easy to adjust to environmental changes.
  2. The easy-tempered brawler. When Murai Batu birds heard or seen similar birds, the spirit of direct combat raged.
  3. Birahi which tend to be easy ride. This bird is very easy to ride lust, many causes that can create increased desire on the birds of this species. Stelan EF (Extra Fooding) is over, excessive drying or see bird stone Murai female, can quickly raise the level of lust.
  4. Easy to tame. Due to the high beradaptasinya ability, it is easy to tame birds to humans.
There are some important things that must be considered in the selection of materials orgoing to the birds Murai Batu
  • Androgynous male traits Murai Batu male birds can be seen the black coat color andcontrast strongly shiny and has a longer tail than the female rock Magpie bird.
  • Beak shape, you should select the form of half the stem width, thick, big and long. Partbottom should be straight. Do not choose material that has a crooked beak. The position of the nostrils select close as possible to the position of the eye.
  • Box-shaped head, large round eyes and glared. This indicates these birds have a goodmental combat.
  • Body posture, choose materials that berpostur medium length neck, body and tail andfeet to match. Do not choose material that necked and short bodied.
  • The wings and legs tucked tightly gripping a strong, healthy, indicating the material. The color of the feet does not affect the mental birds.
  • Agile and big appetite. These are the traits of a good mentality.
  • Tail length matching with body posture. Choose the form of a slightly flexible tail.
  • Long neck contains solid. Indicate this bird will issue a maximum sound power.
readmore »»  

Wednesday, February 9, 2011

Cara Perawatan Burung

Kunci Utama Perawatan Burung
Cara merawat burung yang utama, cara cara merawat burung standar Murai Batu, di kicau burung nusantara akan di bahas cara cara merawat burung Murai Batu yang paling Utama.
Persoalan yang paling banyak dimunculkan dalam berbagai forum burung adalah bagaimana membuat burung yang tidak bunyi menjadi bunyi; bunyi jelek menjadi bagus; bunyi bagus tetap konsisten bagus. Hal ini sangat wajar karena tujuan utama yang dikejar para kicaumania dalam memelihara burung adalah bagaimana burung mereka bisa bunyi bagus.
Ya, namanya saja “kicau (burung) mania” dan bukan “gaya (burung) mania” dan bukan pula “tarian (burung) mania”. Meskipun masalah penampilan juga sangat penting, khususnya untuk burung2 lomba, tetapi dalam hal ini saya lebih banyak berbicara dalam hal kicauan dulu. Lagi pula, kebanyakan gaya burung dalam bertarung relatif tetap dan relatif tidak bisa di-treatment untuk diubah. http://kicauburungnusantara.blogspot.com
Kicauan burung sangat berkaitan dengan kesehatan sebagai variabel independen (yang mempengaruhi). Kesehatan ini ada dua; fisik dan mental, yang keduanya tidak bisa dipisahkan sama sekali. Sesehat apapun kondisi fisik burung, kalau terganggu kondisi mentalnya, maka kesehatan fisik langsung terganggu dan tidak akan pernah mau bunyi, apalagi bunyi bagus. Begitu juga kalau mentalnya bagus, maka ketika kondisi fisiknya terganggu, misalnya nglabrak2 dan pangkal paruhnya berdarah, maka akan menyebabkan burung tidak bisa tampil maksimal.
Pakan
  1. Kesehatan fisik akan tercapai bila burung tercukupi dalam hal pakan (4 sehat, 5 sempurna), air dan sinar matahari.
  2. Kesehatan mental akan tercapai bila burung berada dalam kondisi “senang” dan tidak tertekan.
Berkaitan dengan terpenuhinya 4 sehat 5 sempurna, maka pentinglah bagi burung untuk selalu disuplai makanan tambahan.
  • Untuk burung dengan pakan utama serangga (MB, jenis2 kacer, dll) perlu diberi tambahan vitamin secara rutin dan terukur. Untuk jenis burung ini yang terbiasa diberi voor, bisa dipertimbangkan perlu tidaknya pemberian vitamin. Kalau dalam kemasan voor sudah tertulis bahwa voor tsb kaya akan kandungan vitamin, mungkin tidak perlu ada tambahan suplemen. Untuk burung2 yang tidak diberi voor (karena dikhawatirkan akan menurunkan kualitas suara) mutlak harus ditambah suplemen (khususnya vitamin).
  • Untuk burung dengan pakan utama berupa buah (jenis cucak misalnya), perlu diberi serangga secara teratur dan terukur.
  • Untuk burung pemakan biji, perlu sering diberi serangga dan buah/sayuran. Kenari dan branjangan misalnya, perlu ada kroto dalam menu makanannya.
Berkaitan dengan terpenuhinya sinar matahari (untuk pengubahan pro vitamin D menjadi vit D; mematikan jamur dan juga kutu), maka itulah perlunya penjemuran. Untuk sekadar alasan kesehatan (bukan treatment agar “ganas” dsb), penjemuran rutin cukup 30 – 60 menit di pagi hari.

Konsistensi
Lebih penting dari semua hal di atas adalah masalah konsistensi dalam pemberian, baik dalam hal jadwal maupun takaran.
Pemberian pakan dengan jadwal yang tidak teratur, kadang diganti pagi, kadang sore; atau jumlah yang tidak teratur, kadang sesendok kadang tiga sendok, atau jenis pakan (misalnya voer) yang berganti-ganti, kadang merk A kadang merk B, membuat burung tidak stabil.
Berkaitan dengan masalah konsistensi inilah maka perlu kiranya bagi para kicaumania untuk menetapkan jenis, jadwal dan jumlah pakan bagi burung mereka yang dilaksanakan secara konsisten.
Misalnya Anda sudah menetapkan pola makan: pagi jangkrik 4 ekor, siang kroto sesendok, sore jangkrik 5 ekor plus cacing 2 ekor, maka konsisten saja itu dilakukan.
Demikian pula halnya dalam hal memandikan dan menjemur. Harus konsisten. Kalau burung Anda biasa dimandikan pagi, ya pagi terus. Kalau sore, ya sore terus. Kalau pagi-sore, ya pagi-sore terus. Kalau seminggu hanya sekali pada hari Minggu, ya seminggu sekali saja pada haru Minggu. Bukan menjadi seminggu dua kali hanya karena kebetulan pada pekan itu ada libur selain hari Minggu.
Kalau memang perlu ada perubahan maka hendaknya perubahan tidak dilakukan secara drastis dan konsisten menerapkan pola baru tersebut. Adakan perubahan secara bertahap. Untuk ganti merk pakan misalnya, maka campurkan saja pakan yang biasanya dengan pakan yang baru. Hari berikutnya, merk tertentu yang hendak dihilangkan, dikurangi porsinya sedikit demi sedikit, sampai pada akhirnya hanya voer pengganti yang kita sodorkan.
Tips dan trik menjaga kesehatan fisik:
  1. Jangan pernah iseng memberi pakan burung tidak pada jadwal waktunya (misalnya ada jangkrik lepas, ya masukkan kandang jangkrik, jangan iseng diberikan ke burung yang ada di dekat Anda).
  2. Jangan iseng memandikan burung tidak pada waktunya (misalnya biasanya sepekan dua kali, menjadi setiap hari selama sepekan karena kebetulan pekan itu Anda libur atau cuti).
  3. Jangan iseng menjemur burung lebih lama dari biasanya untuk sesekali waktu, misalnya hanya karena Anda kebetulan sempat menunggui berlama-lama.
  4. Jangan iseng meniru-niru pola pakan dari kawan, jika Anda tidak yakin bisa konsisten untuk melaksanakannya.
  5. Jangan sampai kehabisan voor merk tertentu yang biasa Anda berikan ke burung Anda. Jangan terlalu yakin bahwa merk tertentu itu selalu tersedia di kios pakan burung langganan Anda (kecuali Anda mau repot muter2 ke kios lain).
  6. Tips (paling gampang dilaksanakan): Konsisten merawat burung secara tidak konsisten.

Tips dan trik menjaga kesehatan mental burung:
1. Biasakan diubah2 tempat gantungannya di tempat2 yang relatif ramai orang, gaduh, berisik.
2. Jangan diubah2 posisi tempat pakannya.
3. Jangan diubah2 bentuk dan ukuran tempat tenggeran/tangkringannya.
4. Biasakan burung dengan kerodong, topi, payung dan lain-lain, dengan warna yang beragam.
5. Biasakan dipertemukan dengan burung lain (baik sejenis maupun lain jenis). Catatan: Jangan lama2, kalau Anda belum yakin dengan kondisi mental si burung.
6. Biasakan dibawa bepergian (entah pakai mobil ataupun motor) entah untuk tujuan lomba, latber, atau sekadar muter2 kota. Misalnya Anda main ke rumah kawan dan tidak merasa repot, bawa saja burung Anda meskipun di sana hanya digantung sendirian, sementara Anda ngobrol.
7. Milikilah burung sejenis sebagai sparring partner atau “unthul” (bahasa Jawa, bahasa Indoensia-nya apa saya tidak bisa memilih kata yang pas) dengan kualitas mental yang jeblok, untuk selalu “dilabrak” oleh burung andalan kita. Ini seperti kalau kita punya ayam bangkok petarung, maka kita perlu ayam jago lainnya (biasanya ayam lokal) yang kualitas tarungnya jelek dengan tugas “menerima pukulan” bangkok jagoan kita. Ini bertujuan meningkatkan mental burung dengan cara memberi perasaan bahwa dia adalah burung “menangan” (padahal musuhnya-lah yang jelek, hehehe bo’ongi saja biar dia pede).

Catatan A:
Burung-burung yang sangat sensitif terhadap perubahan pakan, perawatan dan lingkungan:
1. Jenis kacer/anis (AM, AK, kacer)
2. Jenis cucak (terutama CR dan CI/CH).
Catatan B:
Untuk konsistensi bisa diabaikan ketika Anda men-treatment burung dalam proses ngurak/ bodol/ mabung karena untuk burung2 tertentu kadang diperlukan treatment khusus yang sama sekali berbeda (saya pernah menulis tentang ini. Coba lihat threat tentang AM).

Burung perlu medical/behavior record
Berkaitan dengan masalah konsistensi ini, perlu kiranya setiap burung memiliki medical/behavior record. Tentu ini sekadar catatan kesehatan dan perilaku yang kita tulis secara sederhana. Dalam record itu antara lain terdapat catatan tentang pola makan, pola mandi/jemur, design/pola kandang dan tangkringannya. Record itu kalau bisa ditempel di tempat yang terlihat sehingga siapa saja yang merawat burung itu akan menanganinya dengan pola yang sama. Kalau Anda punya satu dua burung, mungkin tidak bingung ketika Anda pergi dan meninggalkan burung pada perawat khusus/orang lain. Coba saja Anda punya burung lebih dari 10, maka konsistensi perawatan akan kurang terjamin, apa lagi kalau Anda mau mengoperkan perawatan kepada orang lain.
Inilah sesungguhnya yang terjadi, mengapa selama ini banyak orang yang kecewa karena burung yang mereka beli tidak sebagus ketika masih ada di tangan pemilik sebelumnya, misalnya. Jadi kalau Anda beli burung bagus, tanyakan secara detil bagaimana perawatannya, bukan sekadar pada pola pakan, tetapi juga pada pola mandi/jemur, pola sangkar dan detail dalamnya, serta kebiasaan2 lain yang membuat burung dalam kondisi happy (trauma pada benda2 tertentu, bisa membuat burung macet bunyi ketika melihat benda2 sejenis).
Di dalam record itu, juga perlu ada catatan tentang pola perawatan insidentil. Misalnya saja, ada catatan detail pola perawatan ketika mau turun lomba/latber, sebab banyak yang memberikan pola makan berbeda ketika dalam kondisi biasa dan kondisi akan dilombakan/dilatberkan. Bisa saja ketika mau ditandingkan, biasa ditambah porsi pakan A-nya dan dikurangi porsi pakan B-nya, atau malah diberi pakan C yang tidak pernah diberikan secara harian, dan sebagainya.
readmore »»  

Merawat Murai Batu Sehari Hari

Perawatan dan setelan harian burung murai batu ada disini tutorialnya, dari cara memberikan pakan murai batu, dan cara memandikan murai batu, silahkan baca artikel tentang murai batu di kicau burung nusantara.
Perawatan harian untuk burung murai batu relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini pola perawatan harian dan setelan harian untuk burung murai batu:
Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minum.
Berikan jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung. http://kicauburungnusantara.blogspot.com
Penjemuran Murai Batu dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong jika akan dilakukan pemasteran. Jika tidak, pengerodongan tidak mutlak.
Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master.
Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
Penting
Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
Pemberian cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. Contoh setiap hari Selasa pagi.
Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum untuk menjaga kesehatan burung, dua-3 kali sepekan atau sesuai kondisi burung.
Penanganan burung murai batu over birahi
  • Salah satu ciri-ciri burung murai batu yang terlalu birahi (over birahi) antara lain: agresif, bulu mengkorok, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.
  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore
  • Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
  • Berikan cacing 2 ekor 2x seminggu
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
  • Berikan multivitamin untuk menstabilkan kondisi fisik.
Penanganan murai batu kondisi drop
  • Tingkatkan porsi pemberian jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
  • Tingkatkan porsi pemberian koto menjadi 3x seminggu
  • Berikan klabang 2 ekor seminggu sekali
  • Mandi dibuat 2 hari sekali saja
  • Burung diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung murai batu lain dahulu
  • Berikan multivitamin
Penanganan burung murai batu untuk lomba
Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini pola perawatan dan setelan lomba untuk burung murai batu:
  • H-3 sebelum lomba, jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
  • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  • 1 Jam sebelum digantang lomba, burung dimandikan dan berikan jangkrik 3-5 ekor dan ulat hongkong 4-7 ekor.
  • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan jangkrik 2 ekor lagi.
  • Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung murai batu lain.
Perawatan dan setelan burung murai batu pasca lomba
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung, dengan pola perawatan dan setelan:
Porsi EF dikembalikan ke setelan harian.
Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.
Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
readmore »»  

Macam MAcam Burung Murai Batu

cara membedakan burun murai batu, ciri burung murai batu, cara cara budidaya murai batu
Kali ini Kicau Burung Nusantara (KBN) akan membahas tentang Murai Batu, tidak di pungkiri burung satu ini memang memiliki daya tarik yang sangat menawan, Murai Batu adalah burung yang bulunya sangat indah dan kicauanya tidak kalah merdu dengan burung yang lain, silahkan disimak macam macam burung murai Batu di bawa ini. Ciri ciri Murai burung Mulai Batu antara betina dan wanita akan di bahas di KBN.
Umum
Burung murai batu (Copychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burung keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi. Ketenaran burung murai batu bukan hanya sekedar dari suaranya yang merdu, namum juga gaya bertarungnya yang sangat aktraktif.
Habitathttp://kicauburungnusantara.blogspot.com
Jenis-jenis murai batu yang dikenal di Indonesia adalah sebagai berikut:
Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
Murai batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm.
Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 – 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 – 10 cm.
Selain dari 8 sub-spesies murai batu di atas, masih ada murai batu yang berasal dari negeri tetangga, yaitu :
Murai batu Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 30 – 33 cm dan postur tubuh lebih besar dari murai medan.
Murai batu Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, tubuh lebih besar dari murai medan, panjang ekor 32 – 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo (kebiru-biruan).
, kicauan murai batujenis dan macam burung murai batu, murai batu jantan dan betina,
Murai batu Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.
Murai batu serta kerabatnya dikelompokkan dalam beberapa species, sebagai berikut:






  • Copsychus malabaricus (White Rumped Shama),
  • Copsychus luzoniensis (White Browed Shama),
  • Copsychus niger (White Vented Shama)
  • Copsychus cebuensis (Black Shama).
  • Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) .
  • Subspecies, ciri-ciri dan penyebarannya
A. Copsychus malabaricus (White Rumped Shama) terdiri dari 19 sub-species:
  • Copsychus interpositus (Nepal, India, Myanmar, Yunan -China, Thailand dan Indochina)
  • Copsychus stricklandii (Sabah, Kalimantan)
  • Copsychus andamanensis (Andaman, Nicobar)
  • Copsychus albiventris (Andaman)
  • Copsychus indicus (Nepal, Indochina)
  • Copsychus pellogynus (Myanmar, Peninsular)
  • Copsychus minor (Hainan-China)
  • Copsychus mallopercnus (Malaysia)
  • Copsychus javanus (Jawa Barat dan Jawa Tengah)
  • Copsychus omissus
  • Copsychus barbouri (Maratua, Kalimantan Timur)
  • Copsychus leggei (Sri Lanka)
  • Copsychus malabaricus (India)
  • Copsychus macrourus (Con Son, Vietnam Selatan)
  • Copsychus tricolor (Malaysia, Sumatra, Natuna Island dan Anamba)
  • Copsychus melanurus (Sumatra bagian Barat, Enggano)
  • Copsychus suavis (Sarawak, Kalimantan)
  • Copsychus mirabilis (Prinsen Island)
  • Copsychus nigricauda (Kangean Island)
  • B. Copsychus luzoniensis (White Browed Shama) terdiri dari 4 subspecies, yaitu :
  • Copsychus luzoniensis (Luzon, Catanduanes)
  • Copsychus parvimaculatus (Polillo)
  • Copsychus shemleyi (Marinduque)
  • Copsychus superciliaris (Masbate, Negros, Panay, Ticao).
  • C. Copsychus niger (White Vented Shama): Tersebar di Palawan, Calamian, Balabac, Sabang (all in Philippines).
  • D. Copsychus cebuensis (Black Shama): Hidup di wilayah Cebu Philippines.
  • E. Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama): Penyebaran di Way Kambas, Thailand, Malaysia dan Borneo.
  • Gambar beberapa jenis/sun-spesies murai batu (sumber gambar: planet burung)



Ciri jantan dan betina burung murai batu
Ciri jantan dan betina murai batu dewasa sebenarnya mudah dibedakan. Untuk murai dengan sub-spesies yang sama, maka untuk warna bulu jantan lebih mengkilat. Hitamnya hitam pekat kebiruan (berkilau, nyambeliler, seperti berhologram), sedangkan warna merahnya atau coklat, terlihat tajam kontras dengan warna di sebelahnya (hitam atau putih).
Murai batu yang satu sub-spesies, ekor jantan lebih panjang ketimbang betinanya. Sedangkan lagunya, jantan lebih bervariasi.


Cara memilih bahan burung murai batu yang baik
Diasumsikan murai batu bakalan adalah murai batu tangkapan hutan yang belum makan voer dan harganya juga relatif murah.
Yang perlu anda perhatikan dalam pemilihan ini adalah:
Mata: Hindari membeli murai batu yang pada matanya sudah kelihatan tanda adanya katarak, yaitu selaput berwarna putih pada bola mata. Jika murai batu sudah katarak, resiko murai batu tersebut menjadi buta sangat tinggi sekali.
Ekor: Cari murai batu yang memiliki ekor rapat dan tidak terlalu tebal. Ekor yang seperti ini selain enak dipandang, juga akan membuat murai batu memainkan ekornya pada saat ditrek. Hindari juga membeli murai batu yang tidak punya ekor, karena kita tidak bakalan tahu bagaimana bentuk dan jenis ekor dari murai batu tersebut, jika ekornya sudah tumbuh kembali.
Bulu Dada: Kebanyakan murai batu memiliki bulu dada berwarna coklat, Tapi jika Anda mendapatkan murai batu dengan bulu dada cenderung berwarna kekuningan, maka itu rezeki Anda. Murai batu bakalan dengan warna bulu dada seperti ini, biasanya cepat berbunyi dan cepat juga jadi.
Usia: Jangan pernah menilai usia murai batu hanya berdasarkan pengamatan pada kaki, ini bisa menipu calon pembeli. Murai batu bakalan muda mempunyai tanda bulu yang masih berbintik cokelat di bagian sayap sebelah luar maupun sayap sebelah dalam.
Perilaku: Jika ada murai batu bakalan yang pada saat kita pegang dia menjerit kencang dan berusaha mematuk-matuk jari tangan, inilah murai batu dengan mental berani.
Bentuk paruh: Sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
Bentuk kepala: Pilih yang berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
Postur badan: Pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

Cara perawatan burung murai batu
Tempat/sangkar: Murai batu bisa dipelihara dengan sangkar bulat maupun kotak. Untuk kotak ukuran 50 x 50 x 75 cm sedangkan untuk bulat dengan diameter 50 cm atau 60 cm tergantung dari jenis murai batu yang kita pelihata apakah berekor panjang atau pendek. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dengan kayu asam diameter 1,3 cm; bisa berbentuk palang bersusun mapun leter T.
Untuk perawatan harian, murai batu tidak perlu dikerodng dan hanya dikerodong malam hari agar tidak kedinginan.
- Pakan: Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.
Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis kembang adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.
Makanan yang sesuai untuk murai batu
  • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%). Belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung murai batu. Voer harus selalu tersedia di dalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung murai batu yaitu: jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.
readmore »»  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright (c) 2010 Info dan Tips Perawatan Burung. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes And TM Web Design.