Showing posts with label Tips. Show all posts
Showing posts with label Tips. Show all posts

Thursday, June 7, 2012

Tips Membeli burung Merpati Secara Online

Tips Membeli Merpati - Untuk menguji feeling, membeli burung secara online mempunyai keasyikan tersendiri, meskipun ada resiko yang cukup besar karena kita tidak meraba maupun melihat langsung. Kemungkinan resiko salah beli ini harus dipahami dari awal.

Untuk memperkecil resiko ini, ada bebarpa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

1. Penjual

Penjual harus memberikan informasi sejujur dan selengkap mungkin mengenai burung yang dijualnya dan apa bila calon pembeli meminta informasi tambahan harus dijawab. Apabila penjual tidak tau jawabannya, maka harus disampaikan "tidak tahu", jangan ngarang. 

2. Calon Pembeli

a. Perlu jelas tujuan membeli burung tersebut, apakah akan dijadikan player, indukan, untulan, babuan, atau untuk keperluan yang lainnya.
Apabila untuk dijadikan player, maka perlu diputuskan akan dimainkan dimana (di lapak atau rumah). Kalau main di lapak, perlu juga diketahui tingkat persaingan dimana burung akan dimainkan.
b. Meminta informasi mengenai cara kerja dan prestasi burung yang akan dibeli. Kalau membeli piyik perlu diketahui trah dan saudara-saudara burung tersebut yang sudah dimainkan.
c. Meminta konfirmasi atau informasi tambahan dari kawan-kawan yang mengetahui kinerja dan asal-usul burung yang akan dibeli untuk melengkapi informasi dari penjual.
d. Apabila membeli burung untuk bibit, perlu diketahui umur, apakah masih produktif, apakah pernah sakit, trah, kinerja anak-anaknya atau saudara-saudaranya, dll.

3. Terms and Conditions
Perlu jelas/disepakati mengenai cara pembayaran dan pengiriman, apakah ada "return policy", (burung dapat dikembalikan jika tidak sesuai dengan yang dijanjikan). Kalau bisa dikembalikan, bagaimana dengan biaya pengiriman kembali, bagaimana seandainya terjadi sesuatu (mati/sakit/hilang) dalam proses pengiriman, dll.

Intinya, karena kita membeli secara tidak langsung, maka perlu informasi selengkap mungkin untuk meminimalisir resiko membeli burung yang tidak sesuai harapan.
Yang paling penting, pembeli harus siap mental kalau burung yang dibeli tidak sesuai harapan atau yang dibayangkan
readmore »»  

Wednesday, June 6, 2012

Cara menernak merpati yang bagus untuk anakan

Beberapa hal yang perlu Diperhatikan dalam menernak merpati yang bagus untuk anakan :

1. Menyiapkan Indukan Sebelum Breeding
• Burung dikatakan dewasa dan siap untuk breeding pada saat usia sekitar 7 bulan. Jumlah lar piyik tidak bias dijadikan patokan tingkat kedewasaan burung namun ada juga yang berpendapat sebaiknya indukan untuk breeding bulu piyik sudah rampas semua. Dalam “Austalian Racing Pigeon Journal” edisi Januari 2009 ada yang berpendapat bahwa kualitas anakan akan mulai menurun apabila kedua indukan sudah berusia lebih dari 4 tahun. Untuk itu, salah satu harus diganti dengan yang lebih muda. Penurunan kualitas anakan akan semakin cepat apabila digunakan system “babuan” karena induk betina dipaksa bertelur lebih cepat dari siklus normalnya (sekitar 60 hari).
• Apabila ada lebih dari satu indukan yang akan diternak, sebaiknya breeding dilakukan secara bersamaan. Ini dimaksudkan untuk memudahkan perawatan dan efisiensi pemberikan pakan pada saat meloloh.
• Sebelum indukan dijodohkan harus diberi obat cacing terlebih dahulu. Ini sangat penting agar piyik tidak tertular cacing. Pemberian obat cacing diulang pada saat telur akan menetas. Perlu diingat bahwa piyikan yang cacingan kan mempengaruhi pertumbuhannya karena nutrisi akan dimakan oleh cacing.
• Apabila dalam kandang pernah ada burung yang terkena goham, sebaiknya indukan diberi anti-biotik selama tiga hari dan dilanjutkan dengan pemberian vitamin/supplement. Namun apabila tidak ada kasus goham sebelumnya, maka tidak perlu diberi anti-biotik.
• Bulu indukan perlu bebas dari kutu, baik yang jenis kecil (lice) maupun yang besar seperti kutu busuk (pigeon flies). Kutu burung selain menghisap darah juga menyebabkan burung gelisah dan tidak dapat tidur dengan tenang karena digigit kutu. Selain itu, kutu juga menyebabkan pertumbuhan bulu piyik menjadi tidak normal karena darah pada pangkal bulu sayap yang masih muda akan dihisap oleh kutu. Apabila ada tanda-tanda indukan berkutu maka perlu diobati dulu agar tidak menular ke piyik.
• Apabila akan menggunakan babuan, maka babuanlah yang perlu diberi obat. Masa bertelur induk asli dan induk babuan harus bersamaan. Kalaupun ada selisih jangan sampai lebih dari 3 hari.

2. Menjodohkan Indukan
• Untuk menjodohkan indukan saya kira biasa saja sama dengan menjodohkan burung yang untuk dimainkan. Induk betina dan jantan sebelum dijodohkan bias ditempatkan di dua kurungan yang terpisah dan diletakkan secara berdekatan (dijejer). Ini dimaksudkan agar keduanya bias saling mengenal.
• Apabila yang jantan sudah terlihat brancah dan betina terlihat lenjeh, keduanya bias disatukan dalam kurungan yang lebih besar agar bias kawin. Namun apabila masih si jantan masih galak agar dipisah lagi dalam kurungan yang berbeda.
• Setelah mau kawin, kedua indukan bias dimasukan kedalam pegupon. Pada malam hari agar dikawinkan lagi. Keesokan harinya burung dijemur dalam 1 kandang yg cukup besar agar bisa kawin. Setelah matahari terik agar dimasukkan lagi kedalam gupon sambil diberi makan dan sore hari dikeluarkan lagi. Malam hari burung perlu dikawinkan lagi.
• Biasanya burung akan giring setelah 2-3 hari, namun ada juga yang lebih cepat atau lambat. Ini tergantung dari karakter pejantan. Setelah giring sekitar 5-7 hari , betina biasanya akan bertelu (tentunya tergantung dari kesuburan betina).
• Tidak ada makanan khusus untuk burung yang sedang angrem. Namun apabila telur sudah diangremi 10 hari, indukan perlu diberi makan yang mengandung nutrisi tinggi seperti kacang hijau, kacang tanah, dan millet (makanan untuk perkutut). Supplemen/vitamin bisa saja diberikan untuk menjaga keseharan indukan yang akan meloloh.
• Grit perlu diberi setiap hari selama angrem dan meloloh untuk memenuhi kebutuhan mineral, termasuk kalsium, dan menjaga kesehatan pencernakan. Grit yang baik terdiri dari campuran batu bata merah, arang, dan grit putih dengan komposisi 40:20:40. Untuk grit putih bisa didapatkan di pasar, tetapi kalau tidak ada bisa buat sendiri dari campuran kulit telur dan kulit sotong (asinan untuk perkutut). Batu bata dan arang ditumbuk sehingga mudah dimakan. Kegunaan arang adalah untuk menyerap zat beracun (toxic) seperti pestisida yang mungkin terbawa oleh pakan.
• Setiap seminggu sekali air minum dicampur dengan “cuka apel” namun kalau sulit mendapatkan cuka apel bisa digunakan cuka makan biasa (jangan cuka biang). Perbandingan air dengan cuka tergantung tingkat keasaman cuka. Yang penting jangan terlalu asam (Bahasa jawa “kleter-kleter) agar burung mau minum. Tujuan pemberian cuka apel adalah untuk mencegah berkembang biaknya bakteri tertentu seperti E-Coli dan Salmonella yang tidak berkembang pada lingkungan yang asam.
• Yang perlu dijaga selama indukan mengerama adalah jangan sampai mengalami stress, misalnya berantem dengan burung lain yang masuk gupon dan makan yang tidak cukup. Air minum jangan diletakkan di dalam gupon untuk menghindari air tumpah.

3. Menyiapkan Gupon dan Sarang
• Yang terpenting diperhatikan adalah jangan sampai gupon dan sarang menjadi lembab karena lingkungan yang lembab menjadi tempat berkembang biak bakteri. Untuk itu gupon harus memiliki sirkulasi udara yang cukup. Terlebih lagi mengingat iklim di Indonesia mempunyai tingkat kelembaban yang sangat tinggi (lebih dari 80%).
• Sarang burung harus ditempatkan pada suatu wadah tertentu agar telur tidak “nglundung” dan dapat dierami dengan sempurna. Tempat sarang bisa terbuat dari gerabah (semacm mangkok dengan garis tengah sekitar 15 cm) atau dibuat kotakan dari kaju.
• Bahan sarang yang paling baik adalah dari batang tembako karena bakteri tidak berkembang biak di media batang tembako. Cara membuatnya batang tembau yang masih basah dipotong sepanjang 20 cm lalu “digepreng” sehinga bias disuwir kecil-kecil. Setalah disuwir-suwir lalu dijemur sampai kering. Apabila sulit mencari batang tembakau, maka bahan sarang terbaik nomor dua adalah daun cemara yang sudah kering. Apabila daun cemara juga sulit didapat maka dapat diganti dengan bahan dari ranting kecil yg sudah kering. Prinsipnya bahan sarang jangan dari bahan yang menyerap air dan mudah lembab. Bahan sarang yang paling jelek adalah jerami dan merang karena menjadi sangat lembab bila terkena basah akibat kotoran burung. Saya perhatikan di lapak2 banyak digunakan suwiran besek bamboo untuk sarang. Menurut saya ini kurang baik karena agak dingin.
• Sarang harus dikontrol secara berkala dan apabila sarang sudah menjadi lembab dan banyak kotoran, maka perlu diganti dengan sarang yang baru sambil wadah sarang juga dibersihkan. Selain itu gupon juga harus dikontrol kebersihannya.

4. Pemberian Pakan Untuk Indukan yang Meloloh
• Masalah ini pernah dibahas oleh Mas Ary di merpati.forumotion. Saya hanya menambahkan beberapa hal saja.
• Pada saat piyik berusia 1-7 hari, piyik hanya mengkonsumsi susu dari indukannya. Untuk itu, indukan harus diberi makanan yang bergizi agar kualitas susunya baik. Beberapa biji-bijian yang baik untuk burung selain jangung dan beras merah adalah millet, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai. Khusus untuk kedele, perlu “disangrai/digongseng” (roasted) untuk menetralisir trypsine (selaput pada kedele) yang sulit dicerna dan dapat mengganggu pertumbuhan.Kedele sangat bagus karena mengandung banyak protein. Porsi kedele dalam pakan sekitar 10 % saja. Untuk menambah protein bagus juga dikasih pellet (voor) yang biasa disebut voor tulang atau voor babi (tolong dikoreksi kalau salah).
• Biji-bijian untuk pakan tentunya harus bersih. Selain bersih, sebaiknya biji-bijian diberi “conditioning oil”. Kegunaan conditioning oil ini adalah untuk membantu pencernaan dan menambah vitamin, khususnya fat (lemak).Ada berbagai jenis conditioning oil yang dijual, tapi menurut saya tidak perlu beli. Kita bias pakai olive oil (minyak zaitun), kalau minyak zaitun sulit didapat bias pakai virgin coconut oil, kalau ini susah pakai saja minya sawit yang biasa untuk masak. Cara pemakaiannya, 1 kg pakan dicampur dengan ½ sendok the minyak dan diaduk sampai merata sehingga biji-bijian terlihat mengkilat (jangan sampai berminyak). Pemberian conditioning oil bisa seminggu 2 atau 3 kali saja. Akan lebih bagus kalau pakan yang sudah dikasih minyak ditaburi sedikit susu bubuk dan diaduk sampai merata. Susu akan menempel pada pakan yg sudah kena minyak.
• Setelah piyik berusia 1 minggu, indukan mulai meloloh dengan biji-bijian. Komposisi pakan setap sama, hanya apabila jagung dalam ukuran besar sebaiknya cari yang sudah dipecah agar memudahkan piyik mencerna dan menyerap nutrisi dari jangung. Millet (pakan perkutut) sangat baik untuk pertumbuhan bulu yang sehat. Voor juga tetap diberikan (jangan terlalu banyak) sebagai sumber protein agar piyikan cepat besar.
• Selama masalah meloloh yang terpenting adalah makanan harus cukup tersedia agar indukan tidak keluyuran mencari makanan dari luar yang mungkin tidak higienis dan piyikan juga cukup mendapat asupan. Air minum harus selalu tersedia dan juga harus bersih. Banyak bibit penyakit berasal dari air yang tidak bersih. Grit dalam ukuran yang kecil juga perlu disediakan untuk memenuhi kebutuhan piyik terhadap mineral, khususnya kalsium, yang penting untuk pertumbuhan tulangnya.
• Saat masa meloloh ini harus selalu dimonitor perkembangan piyik, apakah keduanya tumbuh merata, kesehatan piyik, dan yang paling penting adalah memperhatikan kebersihan kandang. Pada saat meloloh kandang menjadi cepat kotor dan ini harus dibersihkan, termasuk mengganti sarang kalau lembab dan banyak kotoran.
• Pada saat piyik berusia 2 minggu kebutuhan makan sangat meningkat, dan kadang-kadang indukan mulai kewalahan memenuhi kebutuhan makan piyik yang selalu lapar. Terlebih lagi kalau indukan “malas” meloloh. Di sini pengawasan sangat penting untuk mengetahui apakah piyik mendapat cukup makan. Setiap malam perlu dikontrol tembolok piyik apakah cukup terisi atau tidak. Kalau telih terlihat agak kosong perlu dibantu dengan spet makanan tambahan. Banyak makanan khusus piyik yang dijual seperti buatan Versele-Laga. Kalau tidak salah Aristol juga mengeluarkan pakan untuk piyik. Sebagai pengganti, ada juga yang menggunakan bubur bayi seperti merek SUN. Menurut saya, untuk makanan tambahan cukup disepet dengan voor pakan ayam dicampur dengan sedikit susu bubuk lalu dicairkan supaya bisa disepet. Kalau mungkin, bisa juga dikasih kuning telur rebus (jangan yang mentah). Piyik biasanya akan disapih pada usia sekitar 25-30 hari (mohon dikoreksi kalau keliru).
• Terkadang pertumbuhan piyik tidak sama (satu besar dan satu kecil). Jika ini terjadi maka piyikan yg kecil perlu mendapat perhatian tambahan makanan melalui spet. Ada juga peternak hanya meneteskan telurnya 1 saja dalam satu pasang indukan dan telur yang satunya diteteskan diundukan yang lain. Tujuannya agar pertumbuhan piyik lebih cepat. Kalau akan memakai system ini maka perlu disiapkan babuan yang akan meloloh.
• Selama indukan meloloh jangan diberi anti biotic. Tujuannya agar piyik juga dibiasakan hidup dengan bakteri untuk membangun system kekebalan tubuhnya. Kalau ada indukan yang sakit harus segera dipisah agar tidak menulari.

5. Pemeliharaan Piyik Setelah Disapih
• Terkadang ada breeder yang memisahkan piyik dari indukan sebelum disapih secara alamiah. Mungkin salah satu tujuannya agar indukan cepat bertelur lagi. Saya pribadi tidak menganjurkan piyik dipisah sebelum waktunya karena piyik akan mengalami stress berat.
• Pada saat piyik disapih ia akan mengalami stress karena kehilangan perlindungan dari induknya dan harus mencari makan sendiri. Apabila piyik dipaksa dipisah dari induknya maka tingkat stress akan semakin tinggi. Piyik yang mengalami stress membawa resiko bakteri dalam tubuhnya akan berkembang secara cepat dan karenanya kemungkinan sakit menjadi tinggi. Stress yang terlalu tinggi juga akan berdampak negatif terhadap perkembangan mentalnya, misalnya setelah dewasa menjadi burung yang penakut, termasuk takut berkompetisi dengan lawan kalau diadu.
• Setelah piyik betul-betul mandiri (bisa makan sendiri) sebaiknya ditempatkan dalam 1 kandang yang agak besar terpisah dari burung dewasa. Kalaupun akan dicampur dengan burung dewasa hanya dengan burung betina saja. Tujuannya agar tidak dikejar-kejar oleh burung dewasa, terutama waktu rebutan makanan.
• Sekali-sekali piyik perlu dipegang dan dimandikan agar tidak liar (giras). Kandang piyik juga perlu mendapat sinar mata hari yang cukup. Kalau tidak memungkinkan membuat kandang khusus piyik yang penting dijemur setiap pagi.
• Makanan untuk piyik yang baru disapih pada prinsipnya sama saja dengan burung dewasa ditambah dengan grit. Seminggu sekali air minum juga dicampur dengan cuka apel atau cuka biasa seperti telah dijelaskan diatas. Supplement sangat penting untuk piyik yang struktur tubuhnya sedang tumbuh menjadi burung dewasa. IDEAL merupakan salah satu supplement yang baik. Waktu saya punya piyik, untuk supplement saya beri CENTRUM ½ kaplet seminggu dua kali. Pengalaman saya, CENTRUM sangat baik untuk piyik.
• Pada prinsipnya dalam proses selama dalam proses menjadi dewasa piyik harus merasa nyaman dengan makanan yang cukup dan bergizi.
readmore »»  

Tuesday, June 5, 2012

Tips Mengatasi Burung Kenari Yang Susah Rontok Bulu

Pernahkan anda menemukan masalah pada burung kenari anda yang susah rontok atau susah ganti bulu,  kita tahu bahwa semua burung akan mengalami proses ngurak (moulting), atau dalam bahasa Indonesianya disebut dengan istilah ganti bulu. 

Pada kondisi seperti ini burung dalam keadaan drop sehingga perlu perawatan yang tepat, dan apabila kita sebagai sang pemilik tidak cekatan dalam hal perawatan maka ketika masa ganti bulu / ngurak pada burung tersebut selesai maka selang beberapa minggu kemudian burung tersebut akan mengalami proses ngurak kembali, atau sebut saja gagal rontok.

Bila hal ini terjadi pada burung kenari kesayangan anda, maka ada beberapa tips dan trik untuk mengatasi masalah gagal rontok bulu ini, adapaun beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: 
  • Ketika burung mengalami proses ganti bulu / ngurak, sebaiknya burung jangan dimasukkan kedalam kandang umbaran atau kandang yang berukuran besar. 
  • Burung tak perlu dimandikan, cukup hanya menjemur burung tersebut akan tetapi dalam keadaan sangkar di kerodong. 
  • Tempo penjemuran di persingkat menjadi + 15 menit. 
  • Waktu penjemuran yang tepat kira-kira jam antara 07.00 – 08.00 pagi. 
  • Dan diusahakan ketika penjemuran burung, sebaiknya hindari dari sinar matahari langsung, ini bertujuan agar terhindar dari kutu atau penyakit yang dapat menyerang kenari tersebut.
Normalnya proses ngurak pada Kenari adalah 1 bulan, itupun bisa lebih cepat atau lebih lama sesuai dengan karakter burung tersebut. 

Berilah makanan yang mengandung gizi tinggi, makanan selain kenari seed berikan juga sayur selada, gambar dan buah apel untuk menjaga stamina tetap fit.

Gambas sebaiknya diberikan setiap dua hari sekali bergantian dengan salada, karena kedua sayuran ini konon sangat baik untuk mendinginkan suhu tubuh dan memperlancar pencernaan, dan sedangkan untuk buah Apel berikan 1/4 saja dan diberikan satu minggu sekali sebagai tambahan nutrisi. 

Boleh juga diberikan probiotik ke dalam air minumnya agar stamina burung tetap fit dan terhindar dari penyakit.

Selamat mencoba, mudah-mudahan bermanfaat.
readmore »»  

Saturday, June 2, 2012

Tips Dan Trik Mengatasi Suara Serak Pada Burung Murai Batu

Tips dan trik dalam mengatasi suara yang serak pada burung khususnya pada Burung Murai Batu ada banyak cara, mungkin burung kicau anda pernah mengalami penyakit seperti ini.

Salah satu dalam mengatasi penyakit suara yang serak pada murai batu bermacam-macam dan mungkin hampir semua burung pasti bisa mengalami serak pada tenggorokannya sehingga kicauannya tidak nyaring dan tidak merdu, bahkan mungkin suaranya menjadi jelek, yang jelas saya juga tidak mengetahui secara pasti apa faktor penyebabnya.

Tapi jangan khawatir berikut ini ada beberapa hal langkah mudah dalam mengatasi suara serak pada burung anda khususnya pada burung Murai batu atau Murai Medan, yang mungkin bisa bermanfaat untuk burung-burung kesayangan anda. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi suara serak pada burung ( Murai ) diantaranya yaitu:

  1. Hindari penjemuran burung diatas jam 10 siang, apalagi pada 1 – 2 siang, mungkin ada juga yang mengatakan bahwa untuk burung-burung fighter haruslah kuat dalam penjemuran agar fisiknya stabil atau kuat dalam bertempur ( sah-sah saja, itu tergantung kebiasaan dalam merawat burung ), karena menurut saya sinar matahari di atas jam 10 siang sudah tidak lagi menyehatkan, justru sinar matahari akan lebih bagus dan bermanfaat bagi pertumbuhan fisik dan tulang serta bulu untuk burung sekitar jam 7 hingga jam 10 siang, karena itu hindari penjemuran diatas jam 10 siang. 
  2. Kurangi aktifitas atau intensitas burung dalam berkicau ( kasihan dalam keadaan serak burung terus berkicau, hehehh ), caranya krodong yang rapat dan jauhkan dari burung-burung ocehan lainnya yang dapat memancing sifat bertarung pada Murai tersebut, atau ungsikan burung tersebut ketempat yang sepi tidak ada suara kicauan burung lainnya, tujuannya dengan maksud agar burung akan benar-benar istirahat tenggorokannya atau pita suaranya.  
  3. Jika burung ( Murai ) anda terbiasa dengan makan voer, coba untuk sementara dihentikan dahulu agar si burung tidak memakan makanan yang menurut saya agak keras, gantilah dengan kroto Full pagi dan sore.  
  4. Untuk minumannya, berikan air minum yang bermineral tinggi, seperti air minum dalam kemasan, atau bisa juga dengan memberikan obat dalam bentuk air minum khusus burung.  
  5. Berikanlah Madu setiap 2 hari sekali, caranya yaitu olesi jangkrik dan kroto dengan madu secukupnya jangan berlebihan.  
  6. Dalam memberikan pakan kepada Burung ( Murai ) perhatikan kebersihannya hususnya dalam pemberian jangkrik, buang kaki jangkrik yang depan dan yang belakang, dan yang lebih penting lagi adalah terutama pada sayap jangkrik yang baru mulai tumbuh/keluar berwarna putih, sebab sayap jangkrik inilah yang sangat riskan bisa menyebabkan serak pada suara burung.  
  7. Jangan diberikan ulat hongkong dahulu meskipun ulat hongkong tersebut masih berwarna putih, karena biar bagaimanapun juga ulat hongkong akan sangat berpengaruh pada suhu burung, berilah cacing ( jika mau diberi cacing ) karena sebenarnya cacing adalah extra fooding yang sangat terbaik dalam mengatasi serak pada suara burung.  
  8. Jika sudah pulih kembali , kembalikan perawatan burung tersebut pada perawatan semula.  
  9. Dan jika bisa ajarkan burung memakan buah-buahan segar, karena buah sangat penting dalam menetralisasikan kandungan protein yang sangat berlebihan terutama pasca burung tersebut dilombakan.

Munkin hanya itu kiranya yang bisa saya bagikan info untuk para kicau mania terhadap burung kesayangannya yang mungkin mempunyai penyakit pada pita suara yang serak, mudah-mudah bisa menjadi manfaat tips ini bagi seluruh pehobi burung Kicau Mania di seluruh Indonesia.

readmore »»  

Tuesday, May 29, 2012

Tips Agar Branjangan Cepat Bunyi Kembali ( Gacor ) Setelah Mabung

Bagi para pecinta atau pehobi burung Branjangan pasti pernah mengalami burung branjangannya ngedrop alias tidak mau ngoceh kembali setelah mengalami ganti bulu atau setelah masa ambrol selesai.

Tapi dengan sedikit tips di bawah ini mungkin saja bisa mengobati rasa rindu kepada burung branjangan anda yang lama stres dapat berkicau kembali.

Coba trik ataupun tips berikut ini :
  • Cari Undur-undur, biasanya binatang ini banyak terdapat dipinggir-pinggir rumah yang halamannya kering berpasir/tanah dan berdebu, binatang ini sangat kecil dan hampir tidak akan terlihat karena warnanya hampir sama dengan warna tanah/pasir, dan hewan ini besarnya sebesar biji anggur atau sebesar pentol korek api, cara mencari hewan ini sangat mudah, ciri-ciri adanya binatang undur-undur adalah pasir/tanahnya membentuk pusaran atau berbentuk gunung yang sangat kecil itu adalah karena dia ada didalam tanah tersebut, setelah ditemukan beri burung branjangan itu sebanyak 10-15 ekor undur-undur.
  • Ganti bubukan bata secepatnya jika bubukan bata tersebut sudah lama tidak diganti, akan lebih bagus jika diganti dengan bubukan dimana undur-undur itu ditemukan, Sebab saja undur-undur hidup di sana, nanti dia akan bersarang di bubukan bata/debu itu. Nanti Branjangan tersebut yang akan nguber-uber sendiri undur-undur. Selain disebari undur-undur, jangan lupa sebari kroto, sehari sekitar 1 sendok teh.  
  •  Atau boleh juga jika branjangan anda memang tadinya sudah gacor karena rontok bulu dan sudah lama tidak ngangkat bunyi coba dengan mempertemukan branjangan yang sudah bunyi atau sudah gacor, mungkin saja burung anda akan terangkat/ikut bunyi kembali.
Oke selamat mencoba tips diatas, mudah-mudah branjangan anda kembali berkicau dengan sedikit tips tersebut.

>> Sumber Omkicau <<
readmore »»  

Monday, May 28, 2012

Merawat Burung Jenis Kolibri - Kolibri Ninja ( Hitam )

Kolibri adalah salah satu burung yang lihai dalam hal terbang, dengan kepakan sayap per detik mampu mengepakan sayapnya hingga beberapa puluh kepakan.

Makanan alam dari burung kolibri ini adalah sari-sari madu yang ada di dalam bunga, bayangkan dalam menghisap sari madu di dalam bunga itu dia mampu terbang melayang secara konsisten dengan pergerakan yang stabil.

Bicara burung yang satu ini yaitu salah satunya adalah Burung Kolibri Ninja, burung Kolibri ini adalah salah satu burung unik yang ada di alam. Burung kecil ini mampu terbang dengan bergerak mundur. Nah salah satu dari sekian banyak jenisnya, Burung Kolibri Ninja adalah yang paling banyak dicari karena burung ini memiliki kicauan yang bagus. Bahkan Burung Kolibri Ninja yang gacor di pasaran harganya berkisar juta-an. Berikut info mengenai Melilih dan Merawat Burung Kolibri Ninja.

Melilih Burung Kolibri Ninja
  • Pilih yang lincah bergerak, menandakan burung sehat.
  • Pilih yang memiliki kondisi tubuh yang bagus, bisa dilihat dari anggota tubuhnya dan kondisi bulu.
  • Pilih yang berkepala dan berparuh besar.
  • Untuk membedakan antara burung jantan dan betina pada burung jenis kolibri adalah dengan memperhatikan warna bulunya. 
  • Burung jantan memiliki warna yang lebih mengkilap pada daerah kepala dan leher. Sedangkan pada betina bulunya tidak memiliki warna yang mencolok.

Merawat Burung Kolibri Ninja

Burung Kolibri adalah salah satu burung yang gampang-gampang susah untuk dipelihara. Hal ini dikarenakan makanan burung ini bukanlah biji-bijian seperti pada kebanyakan burung lain. Burung ini di alam memakan nektar yang ada pada bunga. Perlu diketahui bahwa burung ini makan hingga 5 sampai 15 kali dalam sehari. Burung ini harus makan hingga sampai 4 kali berat badannya. Berikut tips merawat burung kolibri jenis ninja.

Makanan :
Selalu sediakan air gula di dalam kurungan. Air gula yang baik adalah dengan perbandingan takaran 1 : 4. 1 bagian gula dan 4 bagian air. Untuk menunjang kebutuhan nutrisinya, sebaiknya disediakan juga kroto agar burung tetap fit.

Sangkar :
Burung kolibri memang memiliki tubuh yang kecil, tetapi usahakan untuk dipelihara pada kurungan atau sangkar dengan ukuran minimal 30 x 30 cm dan tinggi sekitar 60 cm. Bisa juga digunakan sangkar bundar yang banyak tersedia di toko sangkar burung.

Merawat :
Cara merawat burung jenis kolibri memang sedikit sulit jika dibanding dengan burung lain. Namun pada intinya hampir sama dengan burung kicauan yang lain. Jaga kebersihan sangkar atau kurungan dengan membersihkan kotoran setiap hari. Jangan terlalu lama dalam menjemur burung ini, karena jenis kolibri tidak begitu kuat jika terlalu lama pada terik matahari. 

Mau mendengar suara burung kolibri, ini salah satunya silahkan download

SUARA BURUNG KOLIBRI >> download <<
readmore »»  

Sunday, May 27, 2012

Beberapa Faktor Mengapa Burung Berhenti Berkicau

Masalah klasik yang di hadapi para penggemar burung berkicau adalah, kenapa burung kesayangannya tiba-tiba berhenti berkicau atau mandeg bunyi tanpa sebab, atau si burung cuma bisa ngeriwik melulu, walaupun dalam perawatan rutin sehari-hari tidak ada yang di rubah baik itu makanan ( voer ), extrafooding, mandi dan jemur.

Ada banyak faktor kenapa burung tidak mau mengoceh/bunyi atau tidak mau berkicau seperti biasanya, atau biasanya bunyi cuma pagi hari, atau hanya gacor kalau di rumah tetapi tidak gacor di lapangan, atau sebaliknya cuma gacor di lapangan tetapi tidak gacor di rumah.

Beberapa Faktor Mengapa Burung hanya bisa ngriwik terus atau burung yang tiba-tiba berhenti berkicau, atau burung hanya mau ngoceh pada waktu dan tempat-tempat tertentu saja, diantaranya adalah :
  • Burung Hanya Ngeriwik Saja 
Burung yang hanya ngeriwik biasanya adalah:
>> Burung tua atau pun muda terutama tangkapan hutan. Sebab, meski muda, burung hasil tangkaran biasanya mau gacor. Mengapa? Burung hasil tangkaran besar di lingkungan manusia dan karenanya dia tidak ada kendala takut kepada manusia dan lingkungannya. Sedangkan burung tangkapan hutan, perlu penyesuaian yang lama dengan lingkungan manusia. Dia harus melalui proses penjinakan sehingga cepat beradaptasi.

Kalau Anda memelihara burung tangkapan hutan, kadang perlu waktu berbulan-bulan untuk membuat dia tidak takut lagi dengan manusia. Biasanya, setelah masa mabung barulah dia bisa beradaptasi. Syaratnya, selama waktu itu pula dia ditempatkan di tempat yang relatif ramai, dekat orang rumah berlalu lalang.

Jadi Anda jangan terlalu berharap bahwa burung hasil tangkapan hutan mau gacor dalam waktu singkat sekitar 1-2 bulan. Perlu berbulan-bulan sampai benar-benar tidak takut dengan lingkungan manusia. Dengan demikian, burung yang ngeriwik terus sebenarnya adalah burung yang tidak sehat secara mental, atau mentalnya masih tertekan, dalam hal ini oleh lingkungan yang sama sekali asing bagi dia.
>> Burung memasuki masa mabung. Burung mabung biasanya hanya ngeriwik-ngeriwik atau bahkan hanya diam sama sekali. Cek saja kalau burung Anda tiba-tiba tidak gacor, ada kemungkinan memasuki masa mabung. Ada bulu-bulu halus mulai berjatuhan.
>> Burung habis mabung, biasanya juga cuma ngeriwik. Dia tidak mau gacor sebagaimana ketika bekum mabung. Hal itu disebabkan, masa rekondisi pasca mabung memang memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan. Tentu hal ini tidak berlaku untuk burung-burung tertentu, yang bahkan dalam kondisi mabung masih tetap gacor. Artinya, secara umum, burung yang baru saja mabung sebenarnya adalah burung yang tidak atau belum sehat secara fisik. Untuk mempercepat kesehatannya pulih, pastikan saja kecukupan nutrisinya.
>> Burung yang kalah setelah diadu, biasanya juga hanya ngeriwik-ngeriwik terus tidak mau lagi gacor. Kalau hal itu terjadi pada burung Anda, maka burung Anda perlu dikarantina. Sampai kapan? Kadang memerlukan waktu berbulan-bulan untuk memulihkannya, atau biasanya setelah melewati lagi masa mabung. Selama perawatan, Anda juga perlu memperhatikan kecukupan pakan dan gizinya.
  • Burung Hanya Bunyi/Gacor Pada Waktu Tertentu Saja.
Ada burung tertentu yang hanya gacor pada pagi hari sementara sisa waktu selanjutnya hanya ngeriwik, atau gacor hanya malam hari, dan sebagainya. Hal itu biasanya berlaku pada burung-burung yang sebenarnya sudah tidak takut lingkungan tetapi belum fit secara fisik, dan bisa juga karena tidak atau belum birahi sepenuhnya. Burung yang birahi, biasanya gacor sepanjang hari. Tentu dalam hal ini Anda harus mengusahakan bagaimana agar burung tersebut bisa birahi.
Burung-burung muda juga punya kebiasaan hanya gacor pada waktu tertentu. Dengan demikian, ini hanya masalah waktu yang menuntut Anda untuk bersabar.
  • Burung Hanya Bunyi/Gacor Di Tempat Tertentu.
Burung yang hanya gacor di rumah tetapi tidak di arena lomba biasanya disebabkan oleh kondisi tidak fit atau bisa juga karena tidak terbiasa diadu dalam keramaian. Dengan demikian, perlu dilihat dan dikondisikan fisiknya sehingga benar-benar fit dan sementara itu juga dilatih secara rutin tetapi terukur kalau Anda memang pengin punya burung yang mau dan terbiasa gacor di arena lomba atau di keramaian.
Burung yang hanya gacor di arena lomba tetapi tidak gacor di rumah. Burung seperti ini biasanya disebabkan oleh kondisi kurang birahi. Dalam kondisi seperti itu, burung hanya birahi ketika dirangsang oleh datangnya “musuh” atau “pesaing” yakni burung lain. Semetara kalau di rumah, di mana tidak ada musuh, dia tidak bersemangat untuk bersuara. Tingkatkan birahinya, itu salah satu kuncinya.

Namun demikian, ada juga burung yang memang sudah punya karakter seperti itu, yakni hanya mau bunyi kalau ada lawannya. Kalau sudah berbicara mengenai karakter, maka tidak ada obat apapun yang manjur.

readmore »»  

Thursday, May 10, 2012

Tips Melatih Burung Untuk Di Master Dengan Burung Lain

Memaster burung biasanya dilakukan oleh para pemain burung khususnya burung-burung yang dilombakan, seperti burung murai, burung cucak ijo, kacer, anis dan burung lainnya.

Dan memaster burung ini sudah wajib bagi para pecinta burung-burung kontes di Indonesia, karena maksud dan tujuan memaster burung tersebut adalah untuk menjadikan burung lombanya mempunyai suara  isian burung yang bervariasi, suara komplit yang artinya satu burung dapat menirukan beberapa burung ocehan lainnya, tentu saja suara burung master yang konon katanya harus mempunyai tonjolan atau tembakan-tembakan yang dahsyat keras dan tajam.

Apakah arti dari memaster, dalam istilah burung, memaster adalah tak lain melatih burung kita agar dapat menirukan suara burung lain, seperti menirukan burung gereja, cililin, lovebird, kenari, cucak jenggot dan bisa juga menirukan suara jangkrik dan belalang.

Masuk tidaknya suara burung master itu juga tergantung dari daya tangkap dan kecerdasan burung yang dimasternya, karena ada beberapa burung yang susah dimaster dan juga mudah untuk dimaster, adapula gampang masuk dan gampang lupa tuh burung yang dimasternya.

Diantara burung yang mudah dalam menirukan suara-suara burung lainnya yaitu seperti, murai, anis, branjangan, cucak ijo, kacer, cendet ( toet ), karena menurut saya burung-burung ini sangat cerdas dan cepat menirukannya serta dapat tahan lama dalam menyimpan memori suara-suara burung lainnya.

Dalam memaster burung, kita tidak hanya sekedar memilih burung-burung master tapi kita juga harus memperhatikan kualitas burung master itu sendiri, selain itu kita juga harus memperhatikan jenis lagu dan suara yang akan dimaster, hal ini guna mempermudah siburung yang akan dimaster dari mulai lagunya dan tingkat volume burung tersebut.

1. Memaster Burung Dengan Suara Burung Elektronik

Cara ini adalah cara yang paling mudah menurut saya, bagaimana tidak mudah, anda tidak perlu merawat dan kasih makan apalagi mandi dan jemur, hehehe..cuma kalo listrik mati, baru sunyi…wakakakak.

Konon katanya banyak pendapat yang berbeda-beda, cara ini dianggap jauh lebih mudah, efektif dan sekaligus murah, bayangkan saja dalam satu perangkat ini anda dapat mempunyai beberapa burung master, coba kalo anda membelinya burung master satu persatu yang benar-benar gacor, sudah berapa duit anda keluar, betul nggak..?

Dan lagi dengan cara ini secara tidak langsung kita sudah mendukung program Konservasi alam untuk melestarikan dan menjaga agar burung-burung master tetap ada di alamnya.

Ada juga para kicau mania mempunyai pendapat, bahwa dalam memaster burung akan lebih baik jika menggunakan burung master aslinya yang sudah benar-benar gacor, bisa juga ada benarnya, karena selama ini banyak dari para kicau mania menemukan suara master dalam bentuk CD, Kaset dll yang banyak beredar dipasaran ternyata tidak sesuai dengan standart dengar untuk burung berkicau, baik dari segi kualitas suara maupun frekwensi suaranya.

Karena secara nyatanya yang pasti burung-burung anda yang di master pasti akan menirukan suaranya yang bersumber dari perangkat elektronik tersebut dan hasilnya akan sama persis dengan suara burung master yang mirip dengan burung master bukannya suara dari burung master yang asli pada umumnya, ini yang banyak tidak disadari.

Akan tetapi saran saya ada baiknya pergunakanlah rekaman suara burung master yang benar-benar telah disesuaikan dengan standart DENGAR untuk burung, tidak mengalami deviasi suara dan natural artinya suara akan sama persis dengan suara burung aslinya.


2. Memaster Burung Dengan Burung Master Aslinya
 
Memaster dengan burung master yaitu sebagai contohnya, misalkan burung Murai dimaster dengan cucak jenggot, cililin atau kenari atau ciblek dll, agar si Murai dapat menirukan suara burung cucak jenggot dan kenari, hampir semua mengarah dan mengacu pada hasil akhir burung yang dimaster, yaitu variasi lagu dan tembakan adalah syarat mutlak yang harus ditiru dan harus ada, karena inti dari memaster itu adalah adanya tembakan dan irama lagu yang akan dibawa.

Bukan itu saja, selain tembakan dan tonjolan-tonjolan yang dibawa agar burung bisa tampil lebih istimewa dan dahsyat maka perlu ditambahkan variasi speed atau kecepatan dalam membawakan lagu, speed rapat biasanya paling diutamakan dalam burung lomba dilapangan, oleh karena itu kita juga harus mencari burung master yang memiliki speed rapat seperti burung geraja, lovebird, jenggot dan kenari.

Didalam memaster burung sebenarnya para pemain burung-burung lomba sudah mempunyai cara dan kiat-kita sendiri, seperti contohnya, dalam cara penempatan burung sebisa mungkin dibuat nyaman dan tenang agar siburung dengan mudah dan jelas mendengarkan burung masternya dan akan cepat menirukan burung masternya.

Juga dalam menggantang, biasanya atau ada juga posisi master berada diatas burung yang akan dimaster dengan jarak yang tidak terlalu dekat sehingga antara maaster dan burung yang akan dimaster tidak saling dilihat, tapi boleh juga ada baiknya burung yang akan dimaster dikrodong agar optimal, karena jika saling melihat dapat menyebabkan stres atau down dari salah satu burung tersebut. 
readmore »»  

Wednesday, May 9, 2012

Memilih Pleci Atau Burung Cici Kacamata Secara Umum

Berikut ini ada beberapa tips untuk memilih burung pleci atau cici kacamata yang bagus secara umum di mata pecinta hobi burung.

Tips ini bisa di jadikan pedoman atau sebagai bahan pertimbangan jika nanti pada saat anda ingin membeli burung pleci.

Sedikit yang akan saya sampaikan disini yaitu tips memilih burung pleci ini, mungkin tidak harus dijadikan patokan akan tetapi jadikan sebagai bahan pertimbangan dari yang lain.

Salah satu tips atau cara memilih burung pleci ini sangat sederhana, mungkin sama dengan yang lain yaitu burung sehat, bulu rapih dan tidak cacat fisik serta burung yang agresif.

Berikut ini bisa anda ambil secara umum tentang cara mencari pleci yang bagus dan cepat gacor atau ngoceh, diantaranya:

  • Pilih burung yang sehat dan agresif
  • Pilih warna bulunya yang cerah tidak kusam
  • Pilih Paruh yang agak tebal dan panjang
  • Pilih Postur tubuh burung yang proposional tidak kecil akan tetapi cukup bagus
  • Pilih burung yang ekornya yang mengumpul jadi satu tidak menyebar
  • Dan Pilih alis berwarna putih yang tebal
 Beda Pleci Jantan dan Pleci Betina:

Pleci Jantan, ciri – cirinya secara umum  ialah:

1. Ekor lebih panjang dan berbentuk ” V ”
2. Biasanya paruhnya panjang dan agak tebal
3. Kepala besar
4. Bola mata besar dengan garis melingkar kacamata yang putih solid dan lebih tebal
5. Postur badan lebih panjang proporsional



 Pleci Betina, ciri-cirinya secara umum ialah :

1. Biasanya Postur badan cenderung berbentuk bulat lebih pendek
2. Kepala lebih kecil
3. Bola mata ukuran normal dan alis mata dengan atau melingkar kacamata yang lebih tipis dan tidak solid
4. Ekor lebih pendek dengan ujung ekor yang rata
5. Paruh umumnya lebih pendek dan tipis


Itu saja gambaran secara umum cara memilih Pleci jantan dan Betina.

Jadi jika agan mau mencari burung pleci yang bagus, anda bisa pakai tips – tips ini sebagai bahan pertimbangan dan pada akhirnya saya kembalikan kembali kepada anda, karena tidak mutlak yang saya tulis ini benar karena adakalanya tidak sesuai dengan dilapangan, tapi tips memilih burung pleci ini secara umum yang pernah saya ketahui.

Makanan burung pleci ini sangat ringan dan tidak merepotkan, karena makan utamanya adalah buah-buahan seperti kersen, pisang dan pepaya serta kroto dan jangkrik dan juga untuk poernya berilah poer yang lembut dan tidak kasar.
readmore »»  

Tuesday, May 8, 2012

Penyebab Kenapa Burung Jadi Ngedrop Atau Macet Bunyi

Mungkin sering kali para pemilik burung dibuat pusing dengan masalah yang satu ini, burung yang semula rajin bunyi tiba-tiba tidak mau bunyi sama sekali alias macet. 

Tidak hanya teradi pada jenis burung Anis merah saja, namun burung jenis lainpun seperti murai batu, kacer, cucak hijau, kenari, pleci, ciblek dan lain sebagainya past bisa mengalami macet bunyi ataupun ngedrop.

Bila burung anda mengalami hal seperti ini cobalah mencari faktor penyebabnya, bisa bermacam-macam seperti mungkin burung dalam keadaan sakit, kalah mental karena berhadapan dengan burung yang lebih dewasa, atau mungkin saja terdapat kutu pada bulu burung, atau bakteri yang biasa terdapat pada makanan sisa ( terutama kroto ) yang sudah basi, bisa juga dari bakteri yang terdapat pada kotoran yang berada di bagian bawah sangkar, namun tidak menutup kemungkinan juga waktu pemeliharaan yang selalu berubah-ubah.

Coba lakukan hal-hal berikut ini : 
  • Berikan cairan khusus untuk mandi burung untuk membasmi kutu pada bulu-bulunya.
  • Dan jangan lupa bersihkan bekas sisa makanan serta alas untuk kotoran.
  • Bersihkan dengan menggunakan desinfektan khusus untuk burung peliharaan. 
  • Jemur rutin setiap pagi mulai jam 7.00 hingga jam 09.00 atau jam 10.00 untuk burung dalam kondisi tidak sakit (sehat), namun apabila burung dalam kondisi sakit sebaiknya jangan dijemur dahulu, biarkan setelah kandang dibersihkan sangkar dikerodong kembali yang sebelumnya sudah disediakan makanan serta air minum yang bersih.
  • Tambahkan juga cairan vitamin atau obat khusus untuk burung yang sakit.
  • Untuk jenis burung pemakan serangga berilah secukupnya extra fooding seperti jangkrik. pemberian kroto untuk jenis burung murai batu dan kacer berilah agak banyak bila perlu satu wadah (cempuk) khusus kroto. Untuk jenis Anis merah kroto jangan diberikan terlalu banyak sedikit saja (satu sendok teh).
  • Buah diberikan setiap hari secara bergantian bagi jenis Anis merah misalnya senin, rabu, jumat diberi apel sedangkan selas, kamis, sabtu diberi pepaya, untuk hari Minggu bisa diberikan apel lagi bila perlu.
  • Berikan vitamin khusus burung berkicau ke dalam air minumnya setiap pagi hari jangan lupa sore diganti air minum yang baru. pada burung anis merah bisa ditambahkan cacing cukup 1 ekor saja.

Faktor lain yang menjadi penyebab burung berkicau menjadi macet bunyi adalah kemungkinan adanya bakteri yang terdapat pada pita suara, cobalah berikan obat tetes yang langsung diminumkan ke dalam mulut burung sesuai anjuran yang biasa terdapat pada botol kemasannya.

Lain halnya dengan burung yang macet dikarenakan kalah mental dengan burung yang lebih dewasa atau mentalnya lebih berani, menurut beberapa perawat yang sudah berpengalaman bila burung kita mengalami hal seperti ini bisa dicoba dengan dipertemukan dengan burung sejenis yang memiliki mental kurang berani. 

Hal ini mungkin bertujuan untuk mengembalikan rasa percaya diri pada burung yang semula rajin bunyi alias gacor tiba-tiba macet tadi.

Oke selamat mencoba
readmore »»  

Monday, May 7, 2012

Merawat Burung Ketika Musim Hujan

Bagi para pecinta burung berkicau cuaca atau hari yang cerah adalah yang menggembirakan, bagaimana tidak, karena dengan cuaca yang cerah dan normal kita bisa menjemur burung di pagi hari dan juga sore hari dengan teratur yang akan memberikan manfaat untuk burung-burung kesayangan itu sendiri, akan tetapi jika cuaca buruk dan tak menentu maka akan repot juga merawat burung.

Cuaca memang tidak dapat diprediksi pada akhir-akhir ini dan bisa jadi jika cuaca buruk atau kurang baik justru akan mempengaruhi juga performa pada burung peliharaan anda.

Untuk itu waspadalah terhadap burung-burung anda jika terjadi cuaca yang kurang baik terlebih-lebih pada masa musim penghujan, karena biasanya pada musim penghujan sangat rentan penyakit terhadap burung-burung kesayangan anda, karena burung akan kurang dalam penjemuran dan kurangnya akan sinar matahari.

Cuaca yang kurang bersahabat pada akhir-akhir ini dapat berkibat kurang baik terhadap burung-burung peliharaan Anda.

Pada musim penghujan waspadilah beberapa penyakit yang kemungkinan muncul pada burung kesayangan Anda.

Sebaiknya apabila pada pagi hari terdapat sinar matahari secepatnya Anda keluarkan semua burung peliharaan yang berada di dalam rumah. Jemur selama sinar matahari masih ada.

Hal ini berguna untuk menghindari hawa lembab yang terdapat di dalam sangkar burung terutama kotoran burung yang dapat menimbulkan penyakit.

Berikan makanan yang banyak mengandung vitamin dan antibodi. Apabila cuaca memungkinkan tidak ada salahnya burung dimandikan.

Namun tidak perlu berlama-lama sebab khawatir sinar matahari yang muncul  tidak berlangsung lama.

Cukup sekedarnya saja burung peliharaan Anda dimandikan. Berikan Antiseptik atau cairan desinfektan pada sangkar burung tersebut.

Karena itu, sebaiknya dianjurkan untuk selalu memperhatikan dan memantau perkembangan serta tingkah laku burung pada musim pancaroba karena dengan adanya perubahan musim biasanya burung akan berubah seperti biasanya.

Para pehobi burung kicau mania, setidaknya kita juga harus memperhatikan kesehatan burung walaupun memang kelihatannya burung kita selalu tampil sehat, mau berkicau, tapi kita juga harus memperhatikan dan selalu memantau perkembangan burung serta tingkah lakunya setiap hari, apalagi jika burung yang dirumah anda termasuk cukup banyak, wah harus extra perhatiannya satu persatu, karena jika kita telaten dan selalu memperhatikan burung satu persatu kita akan mengetahui sedini mungkin dan dapat diatasi atau diobati agar tidak terlambat parah sakitnya.

Ada beberapa gejala-gejala umum pada burung yang kurang sehat dan itu jelas kita lihat dengan mata telanjang, diantaranya salah satunya ialah:
  • Burung akan malas berkicau, jika memang biasanya sangat rajin.
  • Mata kelihatan mengantuk dan lesu serta kelihatan kurang gerak/tidak bergairah.
  • Bulu terlihat merinding atau menggembul dan selalu ada dipinggir tangkringan.
  • Bulu tampak kusam tidak mengkilap.
  • Tidak adanya nafsu makan yang sangat lahap.
  • Adapun jika berkicau atau ngoceh hanya seadanya.
  • Jika dimandikan ditempat pemandian akan kelihatan malas dan hanya diam.
Itu adalah beberapa hal yang perlu kita perhatikan walaupun kelihatannya memang biasa atau umum, tapi dibalik itu semua kita juga perlu memperhatikan prilaku burung tersebut dari biasanya.

Jika ada diantara burung-burung tersebut mengalami hal yang sama diatas bisa dikatakan burung tersebut sedang atau mengalami ada yang dirasa atau sakit, karena itu kita harus cepat melakukan pencegahannya dan memberinya pengobatan, dan burung yang kelihatan sakit tersebut harus bisa dipisahkan atau dijauhkan dari burung lainnya yang sehat agar tidak tertular atau bisa juga jika kita mempunyai tempat khusus atau sangkar untuk di karantina.

readmore »»  

Saturday, May 5, 2012

Tips dan Trik Merawat Burung Tledekan atau Burung Sulingan

Burung Tledekan atau sebut saja burung sulingan adalah salah satu burung petarung sebagaimana juga burung Murai Batu dan burung Kacer,  Sifat tarungnya muncul seiring dengan bertambahnya umur dan tingkat birahi.

Burung Tledekan sama seperti burung-burung petarung lainnya yang memiliki daerah teritorial. Suaranya yang enak didengar membuat para penggemarnya tidak mudah pindah ke lain hati. Perawatan burung Tledekan sangat mudah dan menyenangkan.

Untuk perawatan burung TLEDEKAN ini sebenarnya tidak jauh dari perawatan burung2 kicau pada umumnya, seperti mandi, jemur dan pola makannya, hanya saja kita harus jeli untuk mengamati prilaku setiap burung masing2, dan itu agan2 yang mengetahuinya secara pasti. 

PERAWATAN DAN STELAN HARIAN

Perawatan harian untuk burung Tledekan relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini Pola Perawatan harian dan Stelan Harian untuk burung Tledekan:
  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan ( karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung ).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
  • Berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING:

Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 3x seminggu.
Contoh setiap hari Senin pagi, hari Kamis pagi dan Sabtu pagi.
EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Tledekan yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya.

Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut. 

PERAWATAN DAN SETELAN UNTUK LOMBA

Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Tledekan:
  1. H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
  2. H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja. Dan pemberian Kroto dapat diberikan setiap pagi.
  3. 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
  4. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.

PERAWATAN DAN SETELAN PASCA LOMBA

Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Tledekan:
  • Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  • Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  • Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

PENANGANAN APABILA KONDISINYA OVER BIRAHI
  1. Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore
  2. Berikan Ulat Bambu 1 ekor setiap pagi selama 3 hari berturut-turut.
  3. Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
  4. Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu
  5. Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  6. Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
  7. Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama

PENANGANAN APABILA KONDISINYA DROP
  1. Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
  2. Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi setiap pagi
  3. Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali
  4. Mandi dibuat 2 hari sekali saja
  5. Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Tledekan lain dahulu
  6. Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari

PERAWATAN DAN SETELAN PADA MASA MABUNG

Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. 

Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. 

Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. 

Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

Berikut ini Pola Perawatan masa mabung:
  • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari
  • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
  • Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  • Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
Master yang cocok buat tledekan yaitu : lovebird, cucak jenggot, kenari, cililin, ciblek, prinjak, kenari dll
Lain-lainnya:
Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 3x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi, hari Kamis pagi dan Sabtu pagi.
Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. contoh setiap hari Selasa pagi.
Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja
.

Oke gan…itu semua tergantung dari kebiasaan dan masing2 karakter si burung tersebut, jadi bila ada kekurangan dalam perawatan burung Tledekan tersebut agan2 dapat menambahkan jenis perawatannya masing2, selamat mencoba……..
readmore »»  

Thursday, May 3, 2012

Tips Menjinakkan Burung Liar, Giras, Alas

Berikut ini ada beberapa tips atau trik cara agar burung tidak menjadi liar atau giras, dan mungkin anda bisa terapkan atau berlakukan untuk burung-burung jenis lainnya.

Memang tidak di pungkiri kadang kita ingin membeli burung yang relatif terjangkau dalam arti membeli burung yang murah dengan membeli burung yang bisa dikatakan masih liar atau muda hutan.

Burung-burung liar atau muda hutan yang baru di tangkap dari alamnya akan rentan dengan kematian atau stres, itu dikarenakan burung tersebut merasa kaget dan asing berhadapan atau bertemu dengan manusia, dan burung tersebut menjadi stres tidak mau makan apalagi ngoceh.

Tapi ada juga walaupun burung itu baru di tangkap dari alamnya berani berkicau atau ngoceh di dalam sangkar dengan mencuri-curi waktu kosong dimana kita tidak ada di dekatnya, atau keadaan di sekeliling burung tersebut sepi, namun demikian dengan keadaan burung liar tersebut kita tidak dapat melihat dengan jelas pada saat burung itu ngoceh karena burung masih takut dengan manusia.

Karena itu ada beberapa tips yang mungkin bisa anda terapkan bagaimana agar burung tidak menjadi liar dan menjadi jinak diantaranya yaitu :

Memandikan Burung Secara Ruitn
  • Diusahakan dalam memandikan burung dengan cara memasukkannya dikaramba dengan waktu agak lama. Kalau dia nggak mau mandi sendiri, semprot pakai semprotan sampai basah kuyup, tidak masalah dia kelabakan kesana-kemari saat disemprot sampai benar-benar basah kuyup hingga menggigil kedinginan dan nggak kelabakan lagi. Biarkan dulu dia di karamba, sampai bulu agak kering, tapi kalau Anda tergesa-gesa mau pergi, masukkan langsung ke sangkar juga nggak apa-apa, dan gantung di tempatnya, kalau sempat, lakukan “pemandian” itu pagi dan sore hari.
 Menandikan Burung Liar Hingga Basah Kuyup:

a. Untuk mempercepat burung lapar. Dengan mengombinasikan dengan cara nomer 3 di bawah maka burung akan semakin merasa tergantung pada kita. Pada saat yang sama, kita bisa cepat membuat burung lapar tetapi tidak kekurangan nutrisi (beda kan kalau kita memang sengaja tidak memberi pakan burung secara rutin atau cukup, yang dalam hal ini burung benar2 kekurangan semua nutrisi. Kalau dengan memandikan, maka rasa lapar hanya disebabkan dia terlalu banyak membakar karbohidrat untuk memanaskan tubuh).

b. Pada saat burung basah kuyup, ada pembelajaran pada burung bahwa meskipun dia hanya bisa diam, kenyataannya kita (manusia) yang berlalu lalang di dekatnya, bukan merupakan ancaman.
Proses penjinakan adalah proses pembelajaran domestikisasi.

Kalau kita takut burung lecet-lecet saat itu dan tidak memaksakan proses pembelajaran, maka burung akan terlalu lama giras dan bisa-bisa giras sepanjang masa. Kalau ini yang terjadi, ketika burung selalu gerabakan saat dibawa-bawa, maka yang stress bukan hanya burungnya, tetapi juga kita yang punya burung yang selalu gerabakan.
    Menggantung Sangkar Burung Liar
    • Gantangkan saja burung anda ditempat yang banyak dilalui orang, jangan di gantang ditempat yang sepi karena burung anda takut akan nabrak-nabrak dan akan rusak bulunya, akan tetapi gantang burung liar tersebut agak tinggi usahakan secukupnya jangan terlalu tinggi sekali dan jangan terlalu rendah yang penting banyak dilalui oleh orang disekitarnya.Lakukan hal tersebut setiap hari, kira-kira 5 atau sampai 1 minggu coba gantungan agak diturunkan dan seterusnya setiap minggu makin turun dan makin turun. ( Dalam menggantang burung liar bisa ditempatkan didepan rumah / pinggir jalan rumah dan gantang yang agak tinggi )

    Cara Memberi Makan Burung Yang Liar
    • Cara yang satu itu memang harus banyak menyita waktu dan kesabaran serta ketelatenan, yaitu:
      • Jangan memberi makan menjelang malam hingga pagi, dan biarkan pada pagi harinya dia kelaparan, dalam kondisi lapar itu, coba berikan dia tusuk jangkrik dengan menggunakkan lidi yang agak panjang,biasanya akan menyambar jangrik tersebut karena saking laparnya,tapi jika dia nggak mau mengambil jangkrik, tarik lagi, kita ulangi 15 menit kemudian, kalau masih nggak mau, tunda lagi sampai burung tersebut mau mengambil jangkrik, jika sampai siang belum mau juga, tinggalkan jangkrik di tempat pakan biar dimakan. Setelah dia makan satu jangkrik, tusuk pakai lidi satu jangkrik lagi, goda dia beberapa saat sampai mau mendekat atau tidak. Begitu jangkrik disambar, kita coba lagi, sampai burung agak kenyang.( ulangi hal demikian hingga biting yang biasa digunakan menusuk jangrik kita dikurangi/potong hingga pendek dan dekat dengana kita ).
      • Setelah itu tempat pakan kita isi dengan kroto (untuk murai dan kacer) satu sendok teh saja. Siang hari, kita coba-coba lagi memberi jangkrik dengan lidi, dan begitu pula sore hari. Setelah terbiasa dengan lidi, coba langsung diangsurkan dengan tangan. 
      • Proses ini kuncinya adalah membuat burung kelaparan dan merasa tergantung pada manusia dan “terpaksa” harus berani kepada manusia. 

      Karena kuncinya membuat burung lapar, senantiasa kosongkan wadah pakan dan hanya beri secukupnya ketika sudah dilatih makan jangkrik yang kita tusuk lidi / langsung dari tangan kita.

      Kalau sekadar untuk tetap bernafas sehat, empat-lima jangkrik sudah cukup kita berikan pada pagi hari, dua-tiga jangkrik pada siang hari, dan empat – lima jangkrik pada sore hari, dan semuanya tanpa ada makanan tambahan di wadah pakan.

      Itulah sejumlah cara menjinakkan burung yang bisa kita pilih. Kalau ketiga cara itu bisa kita laksanakan/kombinasikan berbarengan, maka dalam waktu nggak sampai sebulan burung liar sudah jadi relatif jinak.
      Menjinakkan burung dengan cara itu memang membawa sejumlah konsekuensi, misalnya burung yang semula sudah mau ngriwik/bunyi, jadi agak macet karena stres.

      Burung yang semula mulus, jadi luka atau rusak bulu. Tapi semua adalah bagian dari proses dan pilihan, tinggal kita mau memakai jalan yang mana, jalan cepat atau jalan biasa, semua kebaikan perlu biaya dan biaya ini bisa bermacam-macam bentuknya. bisa waktu dan sebagainya.

      Oke agan-agan selamat mencoba menjinakkan burung liar yang mungkin saja akan menjadi burung istimewa dan dahsyat serta bisa menjadi burung jawara. AMIN……..
    readmore »»  

    Saturday, April 28, 2012

    Tas Ransel Sangkar Burung - Tas Gendong Sangkar

    Kami menjual Ransel tas burung, yang akan membantu anda ketika anda membawa burung kesayangan Anda dengan Kendaraan bermotor roda dua, sehingga anda sekarang tidak perlu repot - repot lagi mengikatnya dengan tali Rafia.

    Ransel burung serbaguna, bisa membawa sangkar besar dan kecil, tali bisa di seting sesuka anda. dan tali memmpunyai kekuatan beban hingga 50Kg.

    Tas Ransel burung ini sangat berguna sekali untuk anda, diantaranya saat akan mengikuti lomba burung atau sekadar latihan prestasi (Latpres) atau latihan bersama (Latber), seringkali kita hanya membawa satu sampai dua ekor burung dengan cukup menggunakan kendaraan roda dua. Selain menghemat bahan bakar, tentu saja hal ini penting untuk mengurangi pencemaran udara.

    Untuk itu kami memberikan kemudahan untuk anda dalam membawa burung kesayangan anda dengan menggunakan tas / ransel burung ini, saat ini beberapa orang telah menggunakan tali rafia atau tali webbing dengan ring yang diikatkan langsung dengan kurungan untuk memudahkan dan meningkatkan keamanan saat membawa burung dengan sepeda motor. Meski murah, cara ini kurang praktis dan tidak nyaman.

    Guna memenuhi kekurangan itu, kini telah diciptakan produk berupa tas pembawa sangkar burung yang praktis, nyaman, dan pasti aman!



    Tampak dari Samping
    Tampak Dari Depan
    Tampak Dari Belakang
    Variasi Warna


    Keterangan Harga :

    Untuk pembelian ECERAN : 1 S/D 10 unit = Rp. 80.000,-
    Untuk pembelian PARTY : 11 S/D 20 unit = Rp. 75.000,-
    Untuk pembelian PARTY : 21 UNIT KEATAS= Rp. 65.000,-








    Harga belum termasuk ongkos kirim berdasarkan wilayah masing - masing.

    Berminat Hub :
    Call + SMS = 081802314466 / 085318501678( Harianto )
    readmore »»  

    Tips Merawat Burung Branjangan

    PROBLEM UTAMA BRANJANGAN

    1. Mabung tidak segera tuntas
    2. Sehabis mabung tidak segera bunyi
    3. Bulu mudah rontok

    1. Mabung tidak segera tuntas
    Branjangan yang proses mabungnya terlalu lama disebabkan oleh lambatnya pertumbuhan bulu baru.

    Berbeda dengan kenari misalnya, branjangan tidak suka “ngemil”. Artinya, proses mabung menjadi lamban karena tidak cukup energi untuk mendorong pertumbuhan bulu secara cepat. 

    Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein).

    Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. 

    Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.

    Untuk menyediakan jenis protein yang diperlukan branjangan, bisa kita sediakan BirdVit dan/atau BirdMolt. Kedua multivitamin ini tidak hanya membuat burung fit, tetapi juga mendapatkan asam amino yang cukup untuk pertumbuhan bulu.

    2. Sehabis mabung tidak cepat bunyi  
    Disebabkan masa rekondisi burung terlalu lama. Untuk mempercepat rekondisi ini pula bisa diberikan BirdVit untuk rawatan harian selama dan sehabis mabung.

    Alternatif lain, Anda bisa menyediakan undur-undur sebagai extrta fooding (EF) branjangan. Cari saja binatang kecil itu (rata-rata seukuran 1-4 pentol korek api) sebanyak 10-15 ekor. Tebar ke ke dalam bubukan bata dan akan menjadi santapan branjangan. 

    Langkah ini bisa dibarengi dengan mempertemukan branjangan macet dengan branjangan yang gacor, agar mudah terpancing dan kembali bunyi.

    3. Bulu mudah rontok 
    Terutama disebabkan oleh serangan parasit (kutu dan cacing) dan kekurangan mineral.
    Pastikan kita menyemprot burung sebulan sekali dengan FreshAves.

    Untuk mencegah kekurangan mineral, jangan lupa selalu gunakan bubukan bata yang dicampur BirdMineral sebagai dasar sangkar.

    Pola Perawatan Harian untuk burung branjangan:
    • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan dengan cara disemprot dengan sprayer asal terlihat basah. Sebelum disempot, bersihkan kotoran yang tercampur dengan bubukan batu bata. Kemudian ganti atau tambahkan pakan branjangan berupa biji-bijian seperti milet, canary seed, jewawut, dan gabah.
    • Bersihkan wadah air minum dan berikan air matang yang sudah dingin sebagai air minum.
    • Berikan jangkrik kecil sebanyak 2-3 ekor pada cepuk EF. Setiap tiga hari sekali, bisa ditambahkan kroto sebanyak satu sendok teh sebagai EF.
    • Penjemuran dapat dilakukan selama 2-3 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran.
    • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut selama 10 menit, lalu gantang di tempat teduh atau di dalam rumah.
    • Siang hari sampai sore (jam 12.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master.
    • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras.
    • Berikan jangkrik kecil 2 ekor pada cepuk EF.
    • Jam 18.00 burung dimasukkan ke rumah. Burung tidak perlu dikerodong jika Anda ingin mendengarkan suaranya karena burung branjangan juga suka berkicau di malam hari.
    PENTING:
    Bubukan batu bata diganti minimal sepekan sekali. Meski tidak perlu dikerodong setiap malam, branjangan tetap perlu dilatih kerodong agar tidak kelabakan ketika suatu saat kita perlu mengerodongnya.

    Penanganan branjangan kondisi drop:
    • Tingkatkan porsi pemberian jangkrik menjadi 3 pagi dan 3 sore.
    • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung branjangan lain
    • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
    • Berikan vitamin tambahan

    Perawatan dan setelan branjangan mabung
    Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. 

    Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.

    Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. 

    Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. 

    Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.

    Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. 

    Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).

    Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.

    Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.

    Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. 

    Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.

    Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).

    Penggangu tersebut antara lain:
    * Penyakit - Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.

    * Gizi buruk – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).

    * Kimiawi –  penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.

    * Stres – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.

    Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?

    Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
    Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
    Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk.

    Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.

    Pola Perawatan masa mabung:
    • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
    • Tidak perlu dimandikan.
    • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru.
    • Berikan BirdVit yang diberikan tiap hari atau mencampurkan BirdMineral ke dalam bubukan bata di dalam sangkar branjangan.
    Lakukan pemasteran.  
    Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master. ( contoh master branjangan: ciblek, lovebird, parkit, jankgrik, cucakjenggot dll )

    Perawatan branjangan macet bunyi
    Jika branjangan mengalami macet bunyi pasca mabung Anda bisa melakukan treatment sebagai berikut:
    • Beri pakan undur-undur. Caranya, cari binatang kecil (rata-rata seukuran 1-4 pentol korek api) yang suka berumah di tanah berdebu itu. Ambil 10-15 ekor. Ganti bubukan bata/tanah di sangkar branjangan Anda dan ganti dengan debu tempat asal undur-undur berada; atau ganti dengan bubukan bata yang baru. Sebab saja undur-undur hidup di sana, nanti dia akan bersarang di bubukan bata/debu itu. Branjangan akan mengejar sendiri undur-undur. Selain disebari undur-undur, jangan lupa sebari kroto, sehari sekitar 1 sendok teh.
    • Poin nomer 1 bisa dibarengi (tidak mutlak) dengan mempertemukan branjangan macet dengan branjangan yang sedang gacor, agar mudah terpancing dan kembali gacor.
    • Untuk bubukan bata, jangan lupa agar burung tercukupi mineralnya, gunakan bubukan bata yang dicampur dengan mineral burung.
    readmore »»  
    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
     
    Copyright (c) 2010 Info dan Tips Perawatan Burung. Design by WPThemes Expert

    Themes By Buy My Themes And TM Web Design.